Wednesday, 06 Dec 2023
Temukan Kami di :
News

Mentan SYL Belum Balik ke Indonesia, KPK: Penyidikan Terus Lanjut

Lukman Salasi - 04/10/2023 09:45

BeritaCenter.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan penyidikan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian terus berjalan meskipun Menteri Syahrul Yasin Limpo (SYL) masih belum kembali ke Indonesia.

"Kami ingin tegaskan seluruh kerja-kerja penyidikan perkara ini kami pastikan terus kami selesaikan," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).

KPK enggan menduga-duga soal keberadaan Syahrul Yasin Limpo. Ali mengatakan pihaknya fokus pada proses penyidikan kasus dugaan korupsi di Kementan.

"Pada saatnya pasti kami sampaikan perkembangannya secara utuh dan lengkap," katanya.

Sebagai informasi, KPK telah menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi di Kementan. Namun, KPK belum mengungkap identitas tersangka dan konstruksi detail perkaranya.

Meski demikian, KPK telah melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi. Salah satunya rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo pada Jumat (29/9).

KPK menemukan uang puluhan miliar dari rumah dinas SYL tapi belum menjelaskan kaitannya dengan kasus ini. Mentan SYL sendiri berada di Roma, Italia, saat KPK melakukan penggeledahan di rumah dinasnya.

Terbaru, Menkumham Yasonna Laoly menyebut Syahrul Yasin Limpo belum tercatat masuk RI setelah menjalani perjalanan dinas ke luar negeri. Yasonna mengatakan pihaknya tidak berwenang melakukan pencarian. Dia menyerahkan hal itu ke kepolisian dan KPK.

"Belum masuk," kata Yasonna kepada wartawan di kompleks Istana Merdeka.

Dirjen Imigrasi Silmy Karim juga menjelaskan SYL meninggalkan RI pada 24 September 2023 dan direncanakan sampai di RI pada 1 Oktober. Namun, SYL belum terlihat dalam sistem Imigrasi telah masuk ke RI.

"24 September 2023 meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta, kemudian menggunakan Qatar itu menuju Doha tujuannya adalah ke Roma, kemudian kembali lagi direncanakan itu tanggal 30 sampai tanggal di Indonesia tanggal 1 Oktober, tapi di situ kita sudah cek belum termonitor di sistem bahwa yang bersangkutan di Indonesia," ujarnya.




Berita Lainnya

Kemukakan Pendapat


BOLA