Beritacenter.COM - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap agar Indonesia menjadi produsen halal terbesar di dunia. Dia menyebut Indonesia jangan sampai kalah dengan Brasil.
Wapres Ma'ruf menyampaikan hal itu saat menghadiri pengukuhan pengurus Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sulawesi Tengah di Kantor Gubernur Sulteng, Palu, Selasa (3/10/2023).
Menurutnya, saat ini KDKES sudah ada di 22 Provinsi, termasuk di Sulteng. Dia juga menjabarkan empat fokus pemerintah dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Pertama, soal pengembangan ekonomi halal. Kemudian kedua, pengembangan industri keuangan, ketiga dana sosial syariah, dan keempat pengembangan usaha syariah.
Baca juga :
"Indonesia penduduk muslim terbesar di dunia, tetapi kita kontribusi terhadap industri halal kecil sekali. Oleh karena itu kita ingin kembangkan industri halal, jangan menjadi konsumen halal. Konsumen halal terbesar, tapi industri halal, produk halalnya sangat rendah," ujar Ma'ruf.
"Oleh karena itu Indonesia ingin jadi produsen halal terbesar di dunia. Masak kita kalah oleh Brasil yang muslimnya minoritas," sambungnya.
Selanjutnya, dia kemudian menjabarkan dampak positif dari dana sosial yang diantaranya, zakat, wakaf, hingga infak. Ma'ruf menyebut dari laporan yang diterimanya, hasil dari dana sosial yang dikumpulkan mampu memberikan kontribusi dalam mengentaskan kemiskinan esktrem.
"Dari berbagai laporan, infak, sedekah, zakat kita ini sudah banyak ikut berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem. Itu belum besar. Kalau besar nanti itu bisa menyelesaikan dengan zakat itu. Bahkan kemarin membantu juga korban gempa, membuatkan rumah bagi mereka dari zakat," kata Ma'ruf.
Ma'ruf turut menyoroti pentingnya pengembangan usaha syariah. Dia menyebut kuncinya ada di pengusaha syariah. "Game changernya ada di pengusaha. Kalau tidak ada pengusaha tidak akan ada yang mendirikan industri halal, tidak ada yang menggunakan perbankan syariah," terangnya.
"Menguatkan yang sudah ada, menghijrahkan pengusaha konvensional ke pengusaha syariah. Ini kerjaan Gubenrur dalam rangka menghijrahkan," imbuh Ma'ruf.
Ma'ruf menyebut Sulteng memiliki potensi besar dalam mengembangkan ekonomi syariah, terlebih Sulteng memiliki sekitar 80% umat muslim. Dia menyebut hal itu dapat terwujud dengan mendatangkan investor.
"Kalau saya bilang ini provinsi kaya, calon kaya, tapi belum kaya karena belum tergali. Kalau digali bisa kaya. Syaratnya bisa mendatangkan para investor," kata Ma'ruf.
"Melalui program literasi perbankan syariah, sertifikasi halal, bisnis matching bagi UMKM. Baznas Sulteng juga baru meraih baznas award 2023. Selamat. Dan salah satunya pada kategori pengentasan kemiskinan," lanjut dia.
Untuk itu, Ma'ruf berharap KDEKS Sulteng jadi solusi dalam gerak pembangunan wilayah. Untuk itu, dia berpesan agar Pemnda dapat menggali potensi unggul ekonomi syariah yang dapat jadi sumber pertumbuhan wilayah.
"Kedua, susun program yang komprehensif dan terstruktur dan implementasikan dengan baik. Termasuk program-program yang akan didorong guna memberikan sumbangsih nyata dalam upaya penyelesaian beragam persoalan pembangunan seperti pengentasan kemiskinan ekstrem dan pembangunan daerah tertinggal di wilayah ini," ujar Ma'ruf.
"Ketiga, pastikan keberlanjutan agenda pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan memasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulawesi Tengah," sambungnya.
Lebih lanjut, Ma'ruf meyakini ekonomi dan keuangan syariah di Sulteng dapat berkembang, dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
"Sebagaimana semboyan 'Nosarara Nosabatutu', bersama kita bersatu, bergerak cepat mewujudkan Sulawesi Tengah lebih maju," pungkas Ma'ruf.