Sebagai kebutuhan dasar manusia, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa. Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibanding kebutuhannya dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi. Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan terganggu.
Kondisi pangan yang kritis ini dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas Nasional. Di Indonesia saat ini terdapat beberapa wilayah yang menjadi lumbung pangan nasional. Contohnya saja yakni Jawa Tengah. bahkan Jateng merupakan wilayah penghasil produksi padi terbesar nasional. Tahun 2020 luas panen padi Jateng sebanyak 1.666.931 hektare dan meningkat pada tahun 2021 menjadi 1.696.712 hektare.
Sehingga Jateng pun dikenal sebagai lumbung pangan nasional selama bertahun-tahun terutama padi. Karena dalam sekali panen perhektare saja, Jateng mampu menghasilkan panen sampai 7 ton. Tetapi menurut seorang @ganjarpranowo, yang pada saat itu masih menjadi Gubernur Jateng. Produktivitas panen itu bisa saja ditingkatkan sampai 8 ton sekali panen perhektare.
Apalagi menurutnya pemerintah provinsi Jawa tengah juga siap membantu meningkatkan produktivitas padi nasional. Salah satunya berkoordinasi dengan Bulog, agar ada sinergitas antar lembaga, sehingga bisa membantu para petani dalam meningkatkan produktivitas panen. Sebagai bagian dari menjaga ketahanan pangan nasional. Termasuk diantaranya menyediakan pupuk, obat-obatan dan dryer bagi para petani.
Sehingga target dari gubernur Jateng dalam meningkatkan produktivitas hasil panen dapat tercapai. Karena bagaimanapun jateng memiliki posisi dan peran sangat penting dalam ketersediaan pangan nasional, terutama padi. Disinilah peran besar dari seorang Ganjar Pranowo sebagai gubernur, dalam melakukan pengawasan secara detil, dari proses awal sampai proses panennya.
Tetapi prestasi Ganjar ini justru berbanding terbalik dengan seorang Prabowo. Karena pada masa pemerintahan presiden Jokowi, pernah melakukan terobosan dalam meningkatkan pangan nasional, sebagai bagian dari ketahanan nasional. Yakni dengan membangun beberapa lumbung pangan nasional (food estate). Dan menugaskan Prabowo sebagai orang yang bertanggungjawab atas kesuksesan proyek itu.
Tetapi justru amanah yang diberikan dan dipercayakan itu gagal dikerjakan Prabowo. Sebagai contoh, lahan yang tadinya akan dipakai sebagai area food estate, saat ini justru tidak ada aktivitas. Pohon dan tumbuhan lain yang jadi ekosistem kehidupan malah habis ditebang. Sungguh kontradiksi dengan janjinya akhir-akhir ini, yang ingin memberi makan gratis bagi ibu hamil, anak-anak dan pelajar.
Dari sini saja kita bisa menilai kalau Prabowo itu tipe pemimpin yang tidak bisa kerja, bahkan hanya cuma bisa janji kosong. Bisa kita bayangkan jika dia sampai menjadi presiden, maka akan sangat banyak proyek strategis nasional yang telah dicanangkan presiden Jokowi, akan terancam mangkrak. Dan pada akhirnya rencana dan mimpi kita menjadi negara maju 2045 hanyalah sekedar mimpi saja.