Meski pendaftaran capres cawapres belum dibuka, namun makin terlihat siapa yang bakal unggul. Seperti yang sudah banyak diketahui telah muncul 3 nama capres. Mereka adalah Anies, Prabowo dan Ganjar. Namun koalisi selain pendukung pak Ganjar, semuanya berantakan, awut-awutan dan tidak terkonsolidasi dengan baik. Mereka kepayahan untuk mengajak parpol berkoalisi maupun memenangkan kontestasi. Yang paling awut-awutan ya koalisi perubahan. Usai mendeklarasikan Anies Cak Imin, PKS belum terlihat merapat. Mereka berdalih masih menunggu dewan syuro memutuskan. Apakah tetap ke koalisi perubahan atau pindah ke Indonesia maju.
Walau demikian, PKS hampir dipastikan tetap bertahan di koalisi perubahan. Pasalnya pindah koalisi beresiko dan mereka tidak punya posisi tawar yang lumayan kuat. Mau berpindah atau beralih ke siapapun kayaknya pemilu tahun ini bakal suram. Mereka memang selama ini hanya mau enaknya saja, bergabung ke koalisi tapi tidak ada kerja keras. Kita tahu bagaimana perilaku PKS 2014 dan 2019. Mereka keteteran dalam mengolah isu dan mendukung capres. Di sosmed bisa jadi relawan PKS bejibun, namun itu tidak akan merubah pola pikir masyarakat.
Malah PKB yang ikut mendukung Anies, kena sentil Menteri agama dan ketua umum PBNU. Kedua institusi tersebut menyarankan tidak memilih capres yang main politik identitas dan rusak-rusakan. Sandiaga Uno, yang melihat PKB merapat ke koalisi perubahan berusaha menarik demokrat. Usaha itu sebagai bagian niatnya menciptakan poros keempat. Padahal saat ini demokrat fokus bergabung ke capres yang punya peluang menang.
Adapun koalisi Indonesia maju, kembali terlihat mengalami kebuntuan. Mereka tak juga bisa menggerakkan institusi partai, untuk mengakselerasi suara pemilih. Buktinya usai peringatan HUT PAN, mereka belum lagi melakukan koordinasi secara internal. Itu menunjukkan bila prabowo gamang. Mau terus lanjut bertarung di Pilpres atau milih membatalkan saja. Ditambah PKB sudah menyeberang ke koalisi perubahan. Tanpa PKB, jelas posisi tawar Prabowo menjadi lemah, mereka ragu mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo.
Otomatis saat ini cuma Ganjar Pranowo yang aman. Dia fokus pada kerja-kerja tim, berkeliling, menemui relawan serta mempersiapkan pilpres dengan sebaik-baiknya// Pergerakan Ganjar tidak bakal disaingi ANies apalagi Prabowo. Mereka tidak punya cukup energi, untuk kesana kemari menggaet suara rakyat. Mereka hanya mau berpindah dari satu acara ke acara yang lainnya..
Sumber : Status Wulyo Utomo
.jpg)
.jpg)
