Beritacenter.COM - PT Telkom Indonesia turut merespon soal keberadaan layanan internet besutan Elon Musk, Starlink, di RI. Dalam hal ini, Telkom menyebut pihaknya tentu tak bisa menghentikan laju evolusi. Untuk itu, Telkom menyebut kolaborasi akan menjadi kunci.
"Satelit ini evolusinya terjadi setelah Starlink masuk, yakni karena layanannya dari Starlink ini sudah sama dengan serap optik, sudah sama dengan seluler. Ini suatu evolusi yang tidak bisa kita rem," ujar Direktur Wholesale & International Service Telkom Indonesia, Bogi Witjaksono ditemui di The Wisten Resort, Nusa Dua, Bali, Selasa, (6/9/2023).
Baca juga :
Untuk itu, Bogi menyebut pihaknya tak ingin menutup diri terhadap kemajuan teknologi yang ada saat ini. Namun, dia menyebut akan sangat sulit pula untuk melakukan hal yang sama. Kerja sama ataupun kolaborasi, jelas Bogi, merupakan cara yang nyata yang dapat dilakukan. Terlebih, dia menilai semua hal yang berhubungan dengan digital tak bisa dikerjakan sendiri.
"Di belakang Starlink ada lagi One Web, di belakang One Web sebentar lagi ada AWS China. Ini semua masuk. Nah kita tidak ingin menutup diri untuk tekanan dari teknologi, tapi kita untuk membuat seperti Starlink, One Web, wow nggak kuat," ujar Bogi.
Terlepas dari hal itu, Starlink sendiri sejatinya sudah hadir di Indonesia. Anak perusahaan Telkom, Telkomsat, sebelumnya disebut telah menjalin kerjasama dengan Starlink sejak 2022.
"Sesuai dengan izin yang telah diberikan oleh regulator, layanan Starlink di Indonesia melalui Telkomsat diperuntukkan untuk melengkapi layanan berbasis backhaul, sehingga dapat menjembatani kesenjangan infrastruktur backhaul yang ada di Indonesia guna mendukung percepatan digitalisasi yang lebih masif," tutur VP Corporate Communication Telkom Andri Sasongko saat dihubungi, Minggu (3/9).
Meski begitu, Starlink masih belum bisa diknikmati masyarakat, lantaran model bisnisnya masih dalam lingkup kerjasama dengan perusahaan dalam negeri, seperti berkolaborasi dengan provider penyedia jasa internet.
"Cuma di sini kebetulan kita sudah bangun sembilan gateway. Jadi semua terminal Starlink ini masuk ke gateway-gateway yang ada di Indonesia. Jadi kalau semisal Starlink ada di Indonesia, sebenarnya sih gateway sudah di Indonesia sudah ada di Telkomsel," kata Bogi.