Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang sempat lekat dengan kubu Prabowo Subianto, tampaknya kini menjadi kenangan setelah adanya pengumuman langsung dari Prabowo pada HUT ke-25 PAN belum lama ini. Nama koalisinya pun terkesan menyontek nama yang dipakai oleh koalisi pemenang Pilpres 2019 di kubu Jokowi-Maruf Amin, yang kini berduet memimpin negeri ini.
"Masih nyontek juga ya, kubu Prabowo ini? Kok nggak tahu malu dan sangat nggak kreatif begitu, sih!"
Setelah bergerilya dengan memasang gambar Jokowi bersamaan dengan Prabowo buat mencitrakan Prabowo didukung oleh Jokowi secara penuh untuk menjadi The Next President, memang strategi copas (copy-paste) tampak terendus dari perubahan nama ini.
Kayak tidak ada nama lain saja, sih? Masa' ada banyak orang pintar di sana, tapi koalisi mereka nggak bisa menciptakan satu nama yang akan mereka usung menatap Pilpres 2024 nanti?
Atau jangan-jangan Prabowo tidak percaya diri dengan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) karena kubunya merasa tidak mampu menjalankan amanah seperti nama koalisi yang sempat dipakai itu?
Bisa jadi sih, karena ketidakpedean juga terlihat ketika Prabowo, bersama Gerindra kerap memakai gambar Jokowi dalam kampanye partai maupun saat berupaya mengenalkan Prabowo lebih lagi, dengan mendompleng nama besar Jokowi.
Dipilih dan diumumkannya nama Koalisi Indonesia Maju, yang kabarnya tidak menunggu kehadiran Cak Imin pada HUT PAN karena terlambat datang, semakin mengesankan bahwa koalisi ini dikendalikan oleh orang berusia lanjut, yang miskin inovasi dan kreativitas, kurang pede bisa dikenal masyarakat, dan bisanya mencari hal yang mudah dengan menyontek nama koalisi yang dulu dipakai oleh duet Jokowi-Maruf Amin.
Sekali lagi, kok tidak malu ya? Apa memang urat malunya sudah putus karena kadung kebelet berkuasa sampai nama koalisi pun nekat menyontek kepunyaan Jokowi? Masih belum kapok juga memanfaatkan Jokowi buat kepentingan kelompok mereka?
Kita nantikan saja kelanjutannya. Feeling saya mengatakan pemilihan nama baru untuk koalisi ini tidak akan baik dampaknya, bahkan bisa menjadi langkah blunder bagi kubu Prabowo yang akan menurunkan keyakinan publik kepada Prabowo. Jangan-jangan setelah ini Maruf Amin mereka pilih sebagai bakal cawapres? Biar sekalian mantap nyonteknya, jangan nanggung gitu loh!