Dalam pidato kenegaraannya di gedung DPR MPR tanggal 16 Agustus 2023, presiden Jokowi secara gamblang menyindir adanya partai politik yang memakai wajahnya demi kepentingan politik. Presiden menyindir adanya baliho itu yang tersebar di pelosok Indonesia.
Dari beberapa partai yang memang terlihat banyak memasang wajah presiden Jokowi, parpol itu adalah Gerindra dan PSI. Baliho foto presiden Jokowi yang dipakai kedua partai ini bisa dibilang yang cukup banyak dan sangat massive jumlahnya dibandingkan parpol lainnya.
Jika melihat dalih mereka selama ini yang menggambarkan diri sebagai parpol pro Jokowi dan tegak lurus dengan pemerintah. Seharusnya sindiran dari presiden Jokowi ini cukup membuat malu. Apalagi dilihat dari ekspresi presiden Jokowi sendiri sangat terlihat tidak nyaman saat situasi itu.
Presiden juga menggarisbawahi partai yang suka mencatut namanya dalam kegiatan safari politik atau dijadikan tameng dan sering disebut " Pak lurah". Ini juga membuat Jokowi tidak nyaman.
Nama presiden cuma dijadikan alat untuk meraih simpati dan menaikkan elektabilitas parpol itu dimata publik. Karena ketidak mampuan Partai itu menjabarkan program kerja langsung ke rakyat. Hal ini bisa dikatakan suatu tindakan yang tidak tahu malu sama sekali.
Sementara sisi lain, saat kemarin ada penghinaan terhadap presiden Jokowi dari Rocky Gerung, tidak ada satupun partai itu yang membela dan pasang badan membela presiden Jokowi. Justru PDIP lah yang sering mereka katakan berseberangan dengan Jokowi itu, yang Berada pada posisi paling depan membela.
Seharusnya parpol itu jika memiliki rasa malu, harusnya mulai meninggalkan strategi politik seperti itu. Terutama partai yang belum memiliki kontribusi apa-apa di parlemen selama hampir 10 tahun ini. Seperti PSI harusnya sudah mulai sadar diri dan stop memakai foto Jokowi.
Aneh tapi nyata. @ganjarpranowo dan @jokowi yang satu partai saja fotonya tidak banyak dipajang eh, malah yang lain partai selalu nempel ke Jokowi kayak perangko. Apa mereka tidak punya malu ?
Kalau pun foto Ganjar dipajang sama foto Jokowi itu wajar, karena memang mereka satu partai. Namun demikian, hal itu tidak dilakukan. Ganjar bukan seperti Prabowo yang cuma bisa mendompleng nama Jokowi guna mendongkrak elektabilitas jelang pemilu.
Ganjar adalah Ganjar, beliau tetap harus berusaha keras menaikkan elektabilitas dengan cara usaha dan kinerjanya sendiri juga dibantu para relawannya. Dan semua itu terbukti, hasil dari survei terbaru dari Indikator politik menunjukkan, elektabiliatas Ganjar mulai merangkak naik.
Dalam simulasi tiga nama menunjukkan Ganjar paling teratas dengan elektabilitas 35,2 persen sedangkan Prabowo dan Anies masing-masing 33,2 persen dan 23,9 persen.
Dengan tren elektabiliatas Ganjar yang mulai naik, tidak menuntut kemungkinan serangan akan lebih masif ditujukan kepada sosok Ganjar Pranowo. Jadi buat para relawan dan tim Ganjar Pranowo, waspadalah. Siap-siap kencangkan sabuk pengaman kalian.