Sindir Polusi Udara di DKI, Hasto : Maklum, Jakarta Lama Nggak Diurus, Untung Ada Pak Heru!

Beritacenter.COM - Sekjen PDIP, Hasto Kristianto, menyoroti soal polusi udara yang terjadi di Jakarta. Menurutnya, udara Jakarta penuh debu dan pencemarannya cukup parah.

Hasto menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara pemberian rekor MURI ke PDIP, terkait pengobatan gratis di Ciawi, Bogor, Selasa (15/8/2023). Pada kesempatan itu, Hasto mengaku jika dirinya sedikit flu karena polusi udara yang terjadi.

"Suatu kehormatan bagi saya datang ke sini. Mohon maaf di Jakarta udaranya penuh debu. Karena kalau kita lihat pencemarannya luar biasa sehingga ini agak flu. Maka saya menggunakan masker," ujar Hasto.

Saat tiba di Bogor, Hasto menyebut udaranya bersih sehingga tak perlu menggunakan masket. Dia lantas menyinggung soal Jakarta yang sudah lama tak diurus dan meminta agar hal itu dimaklumi. Dia mengaku bersyukur kini Jakarta dipimpin oleh sosok pekerja keras.

"Maklum Jakarta lama nggak diurus Ibu Kota-nya. Untung sekarang ada Pak Heru, merupakan Pj Gubernur sebagai sosok yang bekerja keras dan melanjutkan suatu ide, mimpi, imajinasi, dari Pak Jokowi, tentang ibu kota negara yang seharusnya bebas dari polusi," sebutnya.

Sekedar diketahui, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto sebelumnya menyebut kualitas udara yang buruk di Jakarta dipengaruhi musim kemarau yang sedang tinggi-tingginya, hingga menyebabkan kualitas udara yang kurang baik.

"Memang kualitas udara Jakarta sepanjang 2023 ini cukup berfluktuatif. Tadi disampaikan Pak Dirjen, salah satu faktor pencetusnya adalah kondisi musim kemarau Juli-September biasanya musim kemarau mencapai tinggi-tingginya, sehingga berakibat pada kondisi kualitas udara yang kurang baik," kata Asep dalam jumpa pers, Jumat (11/8).

Menurutnya, saat ini Pemprov DKI tengah menyusun regulasi, salah satunya aturan yang sudah ada yakni, instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang pengendalian kualitas udara. Dia menyebut, Pemprov DKI nantinya juga akan meneribatkan pergub sebagai upaya mengendalikan polusi di Jakarta.