Beritacenter.COM - Belum lama ini kita dibuat kaget serta para kadrun kebakaran jenggot dengan bertemunya Dua petinggi partai, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu di Gelora Bung Karno kemarin.
Dari pertemuan keduanya itu membuat anies baswedan dan parat nasdem dapat dipastikan menjadi gelandangan politik di Pilpres 2024.
Hal tersebut diungkap pemilik akun Tunny menuliskan artikel di media SEWORD dengan Judul "Puan dan AHY Mesra!! Anies dan NasDem Merana"
PDI Perjuangan dan Partai Demokrat semakin akrab. Dua petinggi partai, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu di Gelora Bung Karno hari ini.
Waduh ada yang kepanasan nih!! Adapun sejumlah elite PDI-P dan Demokrat sudah tiba lebih dulu. Mereka tampak menunjukkan keakraban saat bertemu. Tidak sedikit di antara mereka yang berpelukan. Setelah itu, mereka berfoto bersama sambil mengacungkan jempol.
Jangan-jangan mengancingkan jempol ke Nasional Demokrat ya? Aduh! Jangan di kasih jempol dong! Sahrul Yasin Limpo masih belum di periksa KPK, belum lagi banyak kader Nasional Demokrat yang memundurkan diri jangan nambah lagi beban pikiran om Brewok dong!
Baca juga :
Tampaknya kedua belah pihak telah melupakan masa lalu. Dimana waktu itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencalonkan diri dan terpilih sebagai presiden. Ia mengalahkan calon presiden petahana yang juga atasannya di kabinet, Megawati Soekarnoputri.
Ini awal mulanya luka antara kedua belah pihak memerah lantas bernanah tapi awas ya luka memang tak bisa bicara. Selanjutnya dua periode pemerintahan SBY, PDIP menjadi oposisi di parlemen.
Hal yang sama saat calon presiden PDIP, Joko Widodo, menang di Pilpres 2014, Demokrat pun memilih berada di luar pemerintahan.
Nah, pertemuan kedua belah pihak ini menghadirkan aroma-aroma peta politik yang berubah Dimana kita bisa mencium potensi bubarnya KPP di tengah pertemuan AHY dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang begitu mesra.
Sekretaris jenderal kedua partai yang saling berpelukan tentunya menambah luka yang membara di kubu sebelah.
Satu hal yang mesti kita ingat bahwa, jika Demokrat jadi pindah ke PDIP, praktis Koalisi Perubahan tidak memenuhi syarat PT 20 persen. Ini artinya Anies akan berpeluang menjadi gelandangan politik.
Nah, walupun pasca pertemuan kedua belah pihak ini masing-masing tetap setia pada koalisi saat ini. Namun Demokrat kan pernah mengancam agar Anies Baswedan segera mengumumkan calon wakil presiden di bulan ini. Ancaman ini bisa saja terbukti jika Nasdem menghambat ruang gerak AHY dalam memperoleh posisi calon wakil presiden.
Sejauh ini Anies dan Ganjar sama-sama belum memiliki calon wakil presiden. Di isukan AHY menjadi kandidat kuat menjadi pendamping Anies. Namun tak mungkin Nasdem membiarkan AHY begitu leluasa. Sementara Ganjar telah ditawari Erick Thohir oleh PAN dan Sandiaga Uno dari PPP. Nanti kita lihat saja bagaimana perkembangannya.
Begitulah rumput yang bergoyang.