Apa yang terbayang dalam benakmu saat diberi surat cinta oleh seseorang? Senang, happy, gembira? Yah intinya memang satu, berbunga-bunga. Kali ini bentuknya bukan lewat coklat ataupun surat tertulis yang puitis.
Tapi lewat nasehat dan bahasa tubuh yang menampilkan semua kegembiraan itu. Bukan aku kok guys yang menerima surat cinta itu. Tapi aku ikut merasakan kebungahan juga karena melihat ekspresi sumringah, dalam potret Ganjar Pranowo yang diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Negara.
Salah satu keajaiban dunia itu ada di Magelang, kabupaten yang ada di Jawa Tengah. Selama Ganjar menjabat menjadi gubernur, banyak festival terselenggara disana, baik nasional maupun internasional. Jadi wajar bukan, kalau icon negara itu harus terus dirawat dan diperhatikan.
Dengan begitu pertumbuhan ekonomi dapat digali dari sana. Ganjar pemimpin yang cakap dalam memanfaatkan setiap moment. Bukan hanya dari sektor ekonomi, ada event seni dan budaya yang kerap digelar di sana.
Pun dengan perayaan hari besar umat Buddha yang dilakukan setiap tahunnya. Semua selalu memiliki nilai ekonomi, toleransi, dan nilai-nilai lain yang keseluruhannya dapat diraup, bukan hanya Jateng tapi Republik Indonesia.
Oh jangan lupakan bagaimana kedekatan Ganjar dengan para seniman di Magelang. Ia tak lupa untuk terus memfasilitasi kebutuhan para seniman, yang akan ikut serta berkontribusi merawat seni dan budaya dengan penampilannya di hadapan publik. Tentu itu semua dilakukan untuk melestarikan budaya di tanah air tercinta.
Maka dari itu sangat penting untuk kembali melakukan penataan agar lingkungan di sekitar candi nampak rapi dan nyaman. Di balik kekompakan duo pemimpin itu dalam memilih outfit kali ini, memang memiliki cerita tersendiri.
Batik memang selalu menjadi primadona bagi warga Jawa. Dari perpaduan OOTD maupun topik yang sedang mereka bahas membuatku berfikir, inilah dua pemimpin tanah air Indonesia yang sedang membicarakan masa depan negara.
Selain menampilkan ciri khas, batik selalu bisa membuat pemakainya tampak berkharisma. Entah dari gerak-gerik tubuh maupun ekspresi yang tersorot dari dua pemimpin itu, ada saja yang mencuri pandang mata.
Seni dan budaya serta kemajuan infrastruktur melebur indah dalam obrolan tersebut. Dalam rangka itulah sang presiden memanggil gubernur Jawa Tengah itu ke istana. Tentunya tidak sesingkat itu, perbincangan diantara keduanya.
Ada pembahasan lain yang lagi-lagi membuat sejuk pemandangan dan juga pendengaran. Apa lagi kalau bukan progresivitas politik di negeri tercinta. Eks wali kota Solo itu memberikan banyak nasehat kepada Ganjar, di tengah huru-hara politik yang kini tersiar.
Mulai dari bagaimana hubungan antar politik, sampai menjalankan komunikasi yang baik dengan para ketua partai. Dalam setiap pertemuan, Ganjar mengaku selalu ada pembahasan tentang politik dan perkembangannya.
Selain menjabat sebagai pemimpin, keduanya adalah politisi negeri ini. Jadi sudah sewajarnya dalam obrolan mereka selalu terselip bahasan politik, apalagi tahun ini menjadi waktu krusial menjelang Pemilu 2024 nanti.
Kedatangan Ganjar di istana memang mengundang banyak sorot pasang mata. Seolah Jokowi memperlihatkan kepada orang-orang, bahwa salah satu obyek dalam pembicaraan mereka sedang bekerja membicarakan masa depan depan negara.
Di sisi lain, tersirat pula sinyal yang dipancarkan sang presiden lewat kedekatannya dengan Ganjar, yang akan menjadi penerusnya nanti.
Lewat nasehat tadilah surat cinta Jokowi terselipkan, agar Ganjar terus menjaga kesehatan demokrasi di negara ini dan terus mengutamakan urusan negara demi memenuhi kebutuhan rakyat. Semua tentang rakyat, yang menjadi prioritas Jokowi dan Ganjar.
.jpg)
.png)
