Ada dua mata angin yang menghembuskan nafas panas radikalisme yang menjadi biang terorisme. Pertama gerakan bawah tanah atau kuda hitam yang tidak pernah terlihat oleh kasat mata umum, yakni pasukan yang disembunyikan dan disiapkan untuk di bawah menjadi teroris jihadis dan terorganisir di kam kam bawah tanah dengan segalanya latihan dan peracikan bom dan lain sebagainya.
Inti dari gerakan kuda hitam ini adalah membuat kekisruhan saat Indonesia keos dan darurat, seperti halnya pengeboman gereja masjid dan tempat keramaian sebagai target bom bunuh diri yang seperti kata “Abdus shomad Istisyhad” menginginkan mati syahid. Itu semua berangkat dari latihan ini. Dan tidak semua orang tahu kecuali Densus dan BNPT. dan ini sangat berbahaya.
Gerakan yang Kedua adalah menjadi Cyber medsos, mereka membuat propaganda dan agitasi murahan atas nama Agama dan khilafah, lalu menggiring narasi jihad, membuat website dan surel di lini medsos dengan berbagai fitur-fitur yang menarik menyatakan sebagai pembela Agama, mereka menggalang donasi donasi bodong, atas nama yatim dan dhuafa serta, sebagian sudah tertangkap bbassh menipu I may dengan kedok shadaqah, menggunakan artis selebritis yang baru hijrah dijadikan endorse, karena dianggep punya fans dan pengidola.
Semua strategi di atas adalah dengan memecahkan nafas gerakan, mulai dari bawah tanah sampai gerakan medsos adalah bingkai komplotannya mereka untuk menghancurkan bangsa dan mengkudeta pemerintah. Maka dengan terbitnya buku ini, saya dengan sekuat tenaga berkeinginan untuk mengisi ruang ruang kosong di hati generasi muda, agar mereka tidak membeo gerakan diatas. Buku ini saya beri judul Menjawab gelegak narasi radikalisme di medsos semoga, semoga pemuda kita sadar dengan Agamanya mencintai bangsanya.
Sumber : Status Facebook Abdulloh Faizin