Friday, 22 Sep 2023
Temukan Kami di :
Investasi

Investasi Jumbo! Inggris Bakal Buat Pabrik Baterai Rp135 T di Bantaeng Sulsel

Aisyah Isyana - 31/05/2023 21:58

Beritacenter.COM - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkap investasi jumbo yang akan dilakukan Inggris di Bantaeng, Sulawesi Selatan. Rencananya, Inggris akan membangun pabrik baterai dengan nilai investasi mencapai Rp135 triliun.

Bahlil mengatkaan, percepatan investasi yang akan dilakukan Inggris itu juga telah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengaku mendapat mandat dari Presiden Jokowi agar dilakukan percepatan terkait investasi tersebut.

"Baru kami melakukan rapat dengan bapak Presiden beserta beberapa anggota kabinet, Menteri, dan Direktur Utama Antam membahas tentang investasi Inggris yang ada di Indonesia terkait percepatan dalam membangun ekosistem baterai mobil," ujar Bahlil ditemui usai rapat di Kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2023).

Rencananya, Inggris bakal membangun pabrik baterry cell dengan kapasitas 20 gigawatt di Bantaeng. Adapun pembangunan pabrik itu akan dilakukan perusahaan Inggris EVision, perusahaan Swiss Glencore, perusahaan Belgia Umicore, dan PT Antam dari Indonesia. Dimana total investasinya kurang lebih sekitar US$ 9 miliar atau Rp 135 triliun (kurs Rp 15.000).

Lebih lanjut, dia menyebut pembangunan parbik baterai di Bantaeng itu akan di kebut. Pabrik baterai itu rencananya akan dibangun di kawasan industri dengan sumber energi bersih, atau tepatnya dengan energi tenaga angin.

"Investasi ini akan dibangun dalam kawasan industri yang green energy, yang akan memakai tenaga angin di Sulawesi di Bantaeng. Ini segera akan kita lakukan, kemudian ada tambang nikelnya dari Papua dan prosesnya sekarang lagi berjalan," papar Bahlil.

"Kalau bisa kita percepat kita lakukan ini investasi pembangunan baterai mobil merambah sampai baterry cell," tambahnya.

Bahlil menyebut percepatan yang dimaksud Jokowi dalam hal ini, yakni soal proses perizinan. Namun, dia menyebut hal itu harus tetap sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku. DImana target investasi ini sudah harus ada realisasinya di bulan September tahun ini.

"Jadi, jangan kita lambat hanya dengan kajian terus. negara ini terlalu banyak kajian sampai prinsip kita arahan bapak presiden jelas minta percepatan di bulan September semua sudah selesai," ungkap Bahlil.

Harapannya, pabrik baterai dengan kapasitasi 20 gigawatt ini bisa dimulai groudbreaking di bulan September nanti. "Pokoknya harus selesai dan harus sudah mulai groundbreaking di lokasinya dan semua sudah clear pada September," pungkas Bahlil.




Berita Lainnya

Kemukakan Pendapat


BOLA