Beritacenter.COM - Sekitar Bulan November 2022 lalu, di mana Anies bertemu dengan Gibran di Solo. Mereka sempat sarapan bersama, dan sambil membahas perkembangan Kota Solo, masalah transportasi umum dan masalah di kota. Katanya sih, gak ada pembicaraan soal politik.
Dari situ mulai berkembang narasi-narasi yang cukup banyak. Ada yang bilang Anies bertemu dengan Gibran sebagai jalan untuk mendekati Jokowi. Yah, mungkin supaya Jokowi lebih akrab dengan Nasdem atau gimana. Ada yang bilang Anies memuji Gibran supaya nama Anies disorot dan dibicarakan. Bahkan katanya ada pembicaraan soal rencana Gibran maju di Pilgub DKI.
Narasi-narasi begini sangat banyak sehingga Gibran jadi pusing sendiri. Memang Gibran bermaksud baik sebagai seorang tuan rumah. Kalau gak ketemuan, nanti dibilang sombong. Tapi dalam politik, pertemuan seperti ini gampang dipelintir dan dipolitisasi sampai jadi isu besar.
Dan uniknya setelah ketemu Anies, esok harinya Gibran ketemu Ganjar dan makan sate di warung. Gibran bahkan kasih kode, bahwa makan sederhana di warung itu jauh lebih enak.
Ini adalah kode kalau Gibran mau menepis semua narasi-narasi yang sempat bermunculan. Kita semua tahu bagaimana pendukung Anies akan memanfaatkan pertemuan Anies dan Gibran untuk digoreng jadi sebuah kabar politik yang gurih.
Tapi saya tidak menyangka, momen di atas ternyata bisa terulang lagi. Sangat mirip malah.
Kali ini bukan Anies, tapi Prabowo yang ketemu dengan Gibran. Kata Prabowo dia ke Solo cuma untuk silaturahmi dengan Gibran. Bedanya dengan pertemuan Anies dan Gibran adalah ada relawan Gibran dan Jokowi se-Jateng dan Jatim resmi mendukung Prabowo.
Kalau pertemuan Anies dengan Gibran gak ada manuver yang mencolok, pertemuan Prabowo dengan Gibran sangat jelas ada manuver politik. Prabowo katanya dia kaget dapat dukungan relawan itu. Entah beneran kaget atau gimana, tapi saya langsung teringat dengan pertemuan antara Anies dan Gibran yang terulang lagi.
Tapi ada satu hal yang perlu diperhatikan dari pertemuan itu. Gibran bilang dia tidak bermaksud bikin manuver politik. Dia mengaku sebagai bocil yang tak bisa bikin manuver.
Karena ada relawan yang mengaku dukung Prabowo, mau tak mau PDIP panggil Gibran untuk memberikan penjelasan. Tapi Gibran tidak dapat sanksi apapun, cuma dapat beberapa nasihat.
Gibran udah jelasin semuanya ke DPP PDIP. Sekjen PDIP Hasto mengingatkan agar Gibran hati-hati terhadap adanya manuver politik atau dansa-dansa politik yang menyesatkan. Posisi Gibran sebagai anak Jokowi menjadikannya sangat strategis. Hal ini yang bikin banyak pihak datang ke Solo untuk manuver politik.
Sesudah dengar penjelasan dari Gibran, PDIP bicara soal manuver politik dan dansa politik. Artinya Gibran gak tahu apa-apa soal manuver politik itu. Dia terikut arus dan belum sadar saat itu. Dia termakan umpan manuver politik.
Tidak lama sesudah ketemu Prabowo, Gibran langsung makan malam bersama dengan Ganjar. Gibran akan buat acara besar dengan Ganjar, yaitu konsolidasi dengan para relawan dan jumlah massa yang besar. Sebelum itu, Gibran juga bilang dia tegak lurus dengan ketua umum PDIP dan ikuti arahan dari partai.
Dengan demikian, kubu Prabowo yang katakanlah mau bikin narasi Gibran dukung Prabowo, akhirnya gagal total. Gibran juga tidak pernah secara terang-terangan menyatakan mendukung Prabowo sebagai capres.