Wednesday, 04 Oct 2023
Temukan Kami di :
News

Narkoba 'Zombie' Heboh di AS, Bareskrim : Belum Terdeteksi di RI, Kami Antisipasi!

Aisyah Isyana - 29/05/2023 23:22

Beritacenter.COM - Narkotika baru yang efeknya membuat para penggunanya seperti 'zombie' tengah menggemparkan Amerika Serikat (AS). Menanggapi hal itu, Bareskrim Polri menyebut narkotika zombie itu belum terdeteksi masuk ke tanah air.

Wakil Direktur (Wadir) Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Jayadi mengatakan, terdapat kandungan fentanil dalam narkoba jenis Flakka tersebut. Fentanil inilah yang kemudian membuat penggunanya mendapat efek samping berprilaku layaknya zombie.

"Flakka itu di dalamnya kandungannya ada fentanil. Fentanil itu merupakan narkotika, di Amerika lagi booming, pertanyaannya apakah di Indonesia sudah mewabah atau sudah masuk ke Indonesia? Sampai dengan hari ini, sampai dengan saat ini kita belum menemukan," kata Jayadi kepada wartawan di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (29/5/2023).

Jayadi mengatakan, fenomena yang kini membuat gempar Amerika itu juga jadi pembahasan di Rapat Kerja Teknis (Rakernis) 2023 yang diselenggarakan di Badung, Bali, Rabu (24/5) lalu.

"Kemarin pada saat Rakernis di Bali juga kita mengimbau kepada seluruh jajaran untuk mengantisipasi apa yang terjadi di Amerika dan sekitarnya terkait dengan peredaran fentanil yang ada di sana," terang Jayadi.

Untuk diketahui, kasus narkoba zombie tengah mewabah dan membuat gempar Amerika Serikat, khususnya wilayah New York dan Los Angeles. Narkotika zombie ini merupakan obat tranq yang dikenal dengan xylazine. Laporan AS menyebutkan banyak diantara pengguna yang mencampur tranq dengan fentanil hingga berujung memberikan efek serius.

Atas adanya temuan itu, pemerintah AS menetapkan kombinas narkoba ini sebagai ancaman baru, lantaran turut mengakibatkan peningkatan kasus overdosis dan kematian warga AS.

"Sebagai seorang dokter, saya merasa khawatir atas dampak yang ditimbulkan dari kombinasi fentanyl-xylazine ini. Dan sebagai penasihat kebijakan obat-obatan Presiden Biden, saya sangat khawatir terhadap ancaman yang bisa ditimbulkan terhadap negara," jelas Direktur White House Official of National Drug Control Policy (ONDCP), dr Rahul Gupta, lewat laman resmi White House.

"Dengan mendeklarasikan bahwa campuran xylazine dan fentanyl ini sebagai suatu ancaman, kami bersikap proaktif untuk menyelamatkan nyawa dan membuat alat baru bagi kesehatan masyarakat dan keselamatan publik di penjuru negeri," sambungnya.




Berita Lainnya

Ganjar Tekankan Persatuan Kesatuan pada HUT PSMTI

03/10/2023 10:55 - Rahman Hasibuan
Kemukakan Pendapat


BOLA