Saturday, 10 Jun 2023
Temukan Kami di :
Politik

Iyyas Subiakto : Pidato Para Pembual Politik

Indah Pratiwi - 23/05/2023 23:05

Pada acara PKS, gak penting itu acara apa. Buat kita itu adalah acara sampah.

PKS adalah oposisi yg pernah menolak Pancasila. Kalau sekarang mereka tidak bicara itu lagi, apakah mereka cuma pura-pura, bisa jadi karena mereka punya ideologi sendiri.

Sekarang logonya ganti merah, apa kelunturan PDIP. Bisa jadi !

Kita ke 3 pembual politik yg hadir saat itu. Pidatonya kering tema, yg di fokus kesalahan pemerintah. Tapi faktanya salah.

1. JK. Politikus senior yg punya ciri khas menyerang pemerintah saat turun tahta. Yg terbaru saat dia tak diperpanjang jadi wapres. Langsung dia katakan Indonesia sedang tidak ada pemimpin, dan dia menyanjung HSR sebagai pemimpin kharismatik.

Standarnya rendah, ini menunjukkan kapasitas. Saat dia menyatakan Indonesia sedang tidak ada pemimpin, itu maksudnya Jokowi. Karena kala itu pilpres akan segera dijalankan. Jokowi dianggap oposisi dan harus di habisi.


Bagaimana seorang politikus senior, bisa melihat Jokowi tidak berwibawa, bagaimana pula HRS dianggap kharismatik, mungkin di Petamburan gitu. Masaklah Petamburan vs Indonesia. Tolol amat.

Dalam pidato di acara itu, JK menyinggung pembangunan jalan tol hanya untuk orang kaya, ini sama modelnya waktu Rachel Mariam mengatakan rakyat gak makan infrastruktur, tapi data mudik lebaran tahun ini naik 46% melewati jalan negara khususnya jalan tol. 126 juta kenderaan tahun ini yg mudik via tol.

Ini yg dimaksud orang kaya, woi, bangun woi, Pak JK, sudah tua gak usah ngibul ntar kena karma.

2. BAB, membandingkan pembangunan jalan zaman SBY, katanya selama 9 tahun Jokowi hanya membangun 1.444 km ruas jalan tol. Sementara SBY membangun jalan selama 10 tahun panjangnya 144.000km.


Angka diatas tidak menyebut jalan apa. Kalau tol kayaknya salah deh, karena sejak zaman Soeharto sampai SBY tol terbangun hanya 749 km. Sementara zaman Jokowi, nyaris 2.000 km. Kalau total dgn jalan desa kata TGB hampir menyentuh angka 340.000km. Pada zaman Jokowi. Belum lagi bendungan, gerbang perbatasan, kebijakan stop ore nikel, pembubaran Petral, dst.

3. AHY, ini anak blas gak bisa apa-apa. Otaknya ngarang yg negatif mulu. Gimana dia menyampaikan intimidasi dan kecurangan pemilu, acaranya saja belum di mulai. Ini anak Persis buapaknya. Skillnya gaya mulu.

Kita tau, JK kan pengusung tak langsung BAB melalui dia loby di jalankan. SP satu geng, dan dia bisa mengusung lgsg karena Ketum partai. Makanya begitu mesin duitnya ke cokot, suara teriaknya kemana mana, dari mulai menantang Kejagung, mengevaluasi proyek kesayangan Jokowi, ini yg dimaksud bisa IKN. Jokowi disindir karena ngumpuli ketum partai dan SP gak di terge.

Koor mereka membuat himne Jokowi gak punya prestasi, bau terasi. Angkanya salah, halunya nyampah.

Serangan massif ini bisa di maklumi karena jago mereka ini sebenarnya kartu mati karena harga tawarnya rendah. Jualan jago ini kan juga proyek awal. Kalau terlalu rendah susah dijual. Kalau jadi presiden proyek bulanan bisa di kerjakan sesuai kehadiran mereka di pemerintahan, walau dibelakang layar, tapi susupan mereka bisa mematikan. Contoh faktanya pohon Mahoni di Monas, kandas. Eformula membuat JKT kere.

Di E-formula kan kita tau siapa saja keluarga mereka yg ada disana. Mudah-mudahan prilakunya lebih elegant dari sang paman, hehehe ternyata same aje. E-formula mengambil dana apbd itu pelanggaran. Belum lagi yg sudah di endus pos mana saja yg perlu di audit.


Manuver kacangan ini jadi bingung sendiri, yg di fokus mereka sebagai kekurangan Jokowi, sudah di nikmati rakyat. Makanya angka kepuasan kepemimpinan Jokowi mencapai 82%, itu jauh diatas dari pemimpin dunia manapun.

Jadi kalau prestasi Jokowi mau kalian bantai. Maka pasti kalian bunuh diri.

(Sumber: Facebook Iyyas S)




Berita Lainnya

Kemukakan Pendapat


BOLA