Friday, 29 Sep 2023
Temukan Kami di :
Teknologi

Microsoft Lebih Unggul di AI, Google Bisa Jadi Babak Belur Gegara ChatGPT

Aisyah Isyana - 28/04/2023 03:34

Beritacenter.COM - Pakar menilai, persaingan antara Google dan Microsoft seketika berubah dengan hadirnya ChatGPT. Microsoft yang menggelontorkan investasi besar ke perusahaan pembuat ChatGPT, yakni OpenAI, dinilai bakal kian unggul dari Google dalam hal kecerdasan buatan. Hal ini tentunya akan menjadi masalah buat Google ke depannya.

Head of Thematic Intelligence di GlobalData, Cyrus Mewawalla, menyebut keberadaan AI tengah menjadi tema besar yang mendapat sorotan publik di tahun 2023. Terlebih, Microsoft telah mengambil langkah lebih dulu dan mencuri perhatian lewat invetasinya di OpenAI.

"Microsoft saat ini memenangkan perlombaan AI ini," cetus Mewawalla.

Microsoft bahkan sudah mulai mengintrigasikan kecanggihan ChatGPT di produk-produk andalannya, mulai dari mesin pencari hingga produk komputasi awan, seperti dikutip CNBC.

Google pun tentunya tak ingin ketinggalan, terlebih mereka dapat dibilang telah lebih dulu berinvestasi di kecerdasan buatan (artificial intelliigence/AI). Google mengakuisisi startup AI asal Inggris, Deepmind, pada 2014. Meski Google dinilai cukup baik dalam mengembangkan AI, mereka justru dikalahkan Microsoft tahun lalu.

"Di satu sisi pada tahun 2022, itu (Google) memiliki momen Kodak. Mereka memiliki produk terkemuka tetapi mengesampingkannya karena takut dapat mengkanibalisasi bisnis intinya. Sekarang bisnis intinya berada di bawah ancaman besar," kata Mewawalla.

Adapun maksud momen Kodak, merujuk pada kebangkrutan raksasa Kodak yang sempat pernah sangat berjaya, namn akhirnya tak mampu melihat tren pasar dan gagal beradaptasi ke era digital saat ini.

Sejatinya, Google tak tinggal diam begitu saja dalam menghadapi ketenaran ChatGPT. Google bahkan telah meluncurkan produk AI bernama Bard, yang belum lama ini disebut bakal segera dibenamkan ke beberapa produknya. Hanya saja, Google dinilai tetap kalah gesit dengan Microsoft.

"Masalah Google adalah meski mereka punya orang terpintar di AI, mereka adalah perusahaan engineer dan tidak memproduksi apa yang sudah mereka buat (di AI)," kata Richard Kramer, analis di Arete Research.




Berita Lainnya

China Larang Pejabat Pemerintah Gunakan iPhone

11/09/2023 16:29 - Anas Baidowi
Kemukakan Pendapat


BOLA