Thursday, 23 Mar 2023
Temukan Kami di :
News

Polisi soal Skema Penipuan Robot Trading Wahyu Kenzo : Seperti Ponzi!

Aisyah Isyana - 16/03/2023 18:21

Beritacenter.COM - Polresta Malang Kota membeberkan skema penipuan robot trading Auto Trade Gold (ATG), Wahyu Kenzo, yang menelan puluhan ribu korban dengan kerugian mencapai Rp9 triliun. Polisi menyebut skema penipuan robot trading Wahyu Kenzo mirip dengan penipuan skema ponzi.

"Lebih kurang seperti ponzi. Mereka menyampaikan bahwa uang yang didepositkan itu akan dikelola di luar negeri, namun ternyata bukan seperti itu," kata Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto, seperti dilansir Antara, Kamis (16/3/2023).

Jika pada anjungan tunai mandiri (ATM), jelas Budi, akan tertera nominal dana yang dapat ditarik jika seseorang hendak menarik uang. Sementara pada robot trading ATG, keuntungan hanya tertera pada layar namun tak bisa ditarik atau diuangkan. Dengan begitu, keuntungan yang diyakini para member hanya sekedar angka yang tertera.

"Misalnya, korban melakukan deposit Rp 100 juta dan kemudian menjadi Rp 1,5 miliar, tapi itu tidak bisa dicairkan. Hal ini yang membuat masyarakat masih merasa bahwa robot trading ATG memberikan dampak dan hasil yang besar," terang Budi.

Tak hanya itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Bayu Febrianto Prayoga menyebut para korban juga diharuskan membeli produk minuman nutrisi untuk mendapat voucher.

"Setelah membeli produk tersebut, korban mengaktivasi voucher yang diberikan robot menggunakan ATG 5.0 yang dikelola manajemen ATG," ujar Bayu.

Begitu akun korban yang telah aktif, ATG menyebt uang investasi milik korban akan dikelola broker dari luar negeri, hanya saja ternyata uang para korban tak dikelola broker dari luar negeri. Polisi tak mendapati adanya transaksi keuangan atas trading dengan broker luar negeri. Kenzo menyebut uang yang dikumpulkan digunakan untuk membayar para member lain yang melakukan penarikan atau withdraw.

"Uang deposit atau investasi itu dibayarkan ke member lain untuk penarikan atau withdraw. Jadi, dalam hal ini, uang deposit member dibayarkan untuk member lagi," katanya.

Untuk itu, tak ada keuntungan yang dihasilkan dari pengelolaan dana dengan skema yang digunakan tersebut. Uang yang dikumpulkan hanya diputar kembali untuk dikirim ke member lain.

"Alur uang ini, yang dimaksud dikelola di luar negeri, ternyata dikelola oleh Wahyu Kenzo di dalam negeri. Pembayaran penarikan atau withdraw bukan dari keuntungan, tapi dari uang member lain yang masuk," katanya.




Berita Lainnya

Kemukakan Pendapat


BOLA