Thursday, 07 Dec 2023
Temukan Kami di :
Bisnis

Sri Mulyani soal Bangkrutnya SVB : Kinerja Startup Anjlok-Neraca Keuangan Tertekan

Aisyah Isyana - 14/03/2023 20:55

Beritacenter.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati turut menyinggung soal penyebab bangkrutnya Silicon Valley Bank. Dia menilai, salah satu pemicu bangkrutnya SVB lantaran adanya penurutan kinerja yang sangat dalam pada perusahaan starup.

SVB diketahui merupakan bank yang sangat khusus, lantaran pendanaan yang dilakukan SVB hanya ditujukan terhadap perusahaan rintisan atau startup. Anjloknya kinerja startup di sepanjang 2022 turut menumbulkan ancaman terhadap bank tersebut.

"Banyak analisa awal yang muncul hari ini sebagai penyebab bangkrutnya SVB ini, karena ini bank yang khusus danai startup dan banyak sekali startup yang alami penurunan kinerja sangat dalam di 2022," kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023).

Adanya penurunan kinerja startup ini turut menimbulkan ancaman pada penyaluran dana deposito yang dimilik SVB untuk kredit ke perusahaan startup menjadi berkurang. Padahal, dana deposito yang telah dikumpulkan sangat besar.

Sri Mulyani menyebut SVB mengalami kenaikan deposito yang dihimpun dengan sangat pesat. Dimana jumlahnya meningkat 3 kali lipat dalam waktu kurang dari 2 tahun. Kondisi ini kemudian membuat neraca keuangan SVB akhirnya tertekan.

"SVB alami kenaikan deposito lebih dari 3 kali lipat dalam waktu kurang 2 tahun, deposito yang banyak dan kemudian penyalurannya tertahan karena kinerja startup menurun signifikan menyebabkan neraca keuangan tertekan," jelas Sri Mulyani.

Belum lagi, kondisi itu diperparah dengan masalah himpunan dana deposito yang tak bisa disalurkan ke perusahaan startup di SVB, yang kemudian diarahkan untuk membeli surat berharga negara AS. Sri Mulyani menilai hal itu bukanlah pilihan yang tepat.

Mengingat, investasi pada surat berharga negara tidak terlalu menguntungkan, lantaran suku bungan bank sentral mengalami kebaikan dalam beberapa waktu terakhir. Alhasil, surat berharga negera yang diambil atas nama SVB justru merugi lantaran harganya menurun.

"Di sisi lain, deposito yang sangat tinggi itu dibelikan surat berharga negara di AS yang jangka waktunya panjang dan surat berharga negara alami penurunan nilai karena interest rate fed naik, maka harga surat berharganya malah mengalami koreksi," papar Sri Mulyani.




Berita Lainnya

Inilah Produk Israel yang Dijual di Indonesia

07/11/2023 11:00 - Rahman Hasibuan

TikTok Shop Resmi Tutup

04/10/2023 20:00 - Rahman Hasibuan
Kemukakan Pendapat


BOLA