Saturday, 30 Sep 2023
Temukan Kami di :
News

Buat Laporan Polisi, Wanita Tersangka Pencabulan di Jambi Ngaku Diperkosa 8 Anak

Aisyah Isyana - 06/02/2023 19:58

Beritacenter.COM - Wanita tersangka pencabulan terhadap 17 anak dibawah umur di Jambi, YS (20), disebut juga membuat laporan ke Polresta Jambi. Berbeda dengan kasus yang kini menjeratnya, YS justru dalam laporannya mengaku telah menjadi korban pemerkosaan.

Adapun laporan itu diketahui dilayangkan YS pada Jum'at (3/2/2022), bertepatan dengan laporan belasan anak yang diduga menjadi korban pelecehan ke Polda Jambi. Kepada polisi, YS mengaku telah diperkosa oleh delapan anak.

"Untuk perkara yang dilaporkan dan kita tangani di Polresta itu Pasal 285, YS mengaku diperkosa oleh sejumlah anak," kata Kanit PPA Satreskrim Polresta Jambi Ipda Chrisvani Saruksuk saat dimintai konfirmasi, Senin (6/2).

Dalam pengakuannya, YS mengaku telah menjadi korban pemerkosaan di rumahnya sendiri. Dimana rumah tersebut juga menjadi TKP laporan 17 anak yang mengaku telah dilecehkan oleh YS.

Sejauh ini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan PPA Polresta Jambi. Sementara itu, YS sendiri juga telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan penyidik Subdit IV PPA Ditreskrimum Polda Jambi, Sabtu (4/2) dini hari, terkait dugaan pelecehan.

"Kita masih melakukan penyelidikan," tutup Vani.

Diberitakan sebelumnya, Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta Yudhistira, menyebut jumlah korban pelecehan YS berjumlah 17 orang. Dia tak menutup kemungkinan korban YS akan kembali bertambah.

"Kami sudah mendapatkan tambahan nama-nama korban yang berjumlah enam orang sehingga jumlah korban menjadi 17 orang dan direncanakan untuk periksa Minggu depan," kata Andri.

Adapun 17 korban itu terdiri dari 11 anak laki-laki dan 6 orang anak perempuan yang rata-rata berusia 8 hingga 15 tahun. Sementara tempat aksi pencabulan terjadi, yakni di ruang tamu tempat para bocah bermain PS, dan ruang kamar tersangka YS.

Dalam menjalankan aksinya, YS memanfaatkan usaha rental PlayStation (PS) miliknya untuk merayu hingga memaksa para korban untuk memenuhi hasrat seksualnya yang tak wajar.

"Dibujuk rayu, salah satunya diberikan tambahan waktu main video game. Iming-iming seperti itu. Banyak di waktu sore hari. Saat ada anak-anak main video game, dia panggil satu per satu untuk masuk ke kamarnya," kata Andri.




Berita Lainnya

Gempa 3,5 Magnitudo Guncang Jayapura Papua

29/09/2023 23:59 - Baharuddin Kamal
Kemukakan Pendapat


BOLA