Drama pencapresan BAB masih terus berjalan sampai sekarang dgn segala manuver murahan yg dipaksakan.
Awalnya SP ketemu presiden dgn raut muka keduanya yg tidak biasa. Kemudian benar di lakukan BAB di announce sebagai bacapres Nasdem. Reaksi internal cukup keras, banyak kader yg out.
Pasar tak kalah gencar merespon keputusan arogan nan bodoh dari seorang SP yg tetap akrab dgn RC sang pialang minyak perusak tatanan BBM nasional karena permainan harga dan fee. Bahkan kilang BBM di Indonesia dibiarkan terbengkalai, sementara crued oil di cuci di Singapura. Sorganya para koruptor.
Semua berjalan, SP tetap pede, disindir Jokowi di ultah Golkar dia malah pulang duluan, besok paginya koar2 BAB bukan capres sembarangan.
Mencalonkan BAB kan bukan tak di baca, anak kucing saja tau kalau manusia super bejat ini begitu ganasnya merusak Jakarta. Kerjaannya sangat diluar nalar manusia. 500 triliun apbd habis yg sisa hanya satu bangunan puskesmas. Duit rakyat di hamburkan seperti uang nenek moyangnya.
Kita tau bancaan duit ini dilakukan orang sekitarnya termasuk bohir yg mendanai dia jadi gubernur tercelaka sejak ada Batavia.
Seolah tak ada habisnya kalau kita bicara raja iblis durjana ini. Inilah pilihan Nasdem pada awalnya. Terus kita diminta melihat Nasdem baik2 saja.
Saya pernah menulis pada awal ini terjadi, apakah itu sungguhan atau main mata antara SP dan Jokowi, tapi melihat pribadi Jokowi sangat tidak mungkin. Atau memang SP yg punya niat menghentikan manusia berbahaya seperti BAB berkelana merusak Indonesia dgn jalan merangkul dan menjeratnya, memancing koalisi baru yg tentu hanya Demokrat dan PKS yg sama isi kepalanya. Test ombak, kalau respon jelek dia lepas.
Ini politik, apalagi Indonesia masuk masa transisi kaum baby boomer ke milenial dan gen Z. Yg tua enggan melepas, yg muda masih was2. Jadi semua bisa tak baik2 saja. Wong masih kita liat dgn rasa mual ada nenek2 yg memuji dirinya, gilani.
BAB itu seperti yg kita bahas, kalau dia mau dipoles topping coklat, tapi isinya kan tetap tai. Jadi sangat luar biasa bejatnya kalau ada partai atau orang yg masih mau menjadikan dia pemimpin, bahkan ketua RT pun dia tak pantas.
Sekarang ada manuver baru dari Nasdem setelah rebutan cawapres antara Demokrat dan PKS. Nasdem mau melepas bangke yg sebelumnya disimpannya beberapa saat. Dan konon skrg dipungut Demokrat.
Ini memang pas, SAMA2 tak ada kualitasnya. Satu frekuensi jualan ludah basi. Satu geng Amerika minded. Atau memang paketan pesanan Amerika. Ingat waktu si mbah sakit prostat dan berobat bawa rombongan ketoprak selama hampir 1 bulan pastilah mereka menjual bualan untuk kepentingan kekuasaan walau negara harus di gadaikan.
Kembali ttg Nasdem, partai ini tetap tidak bisa dianggap baik dan serius mengurus negara. Wong partai yg kita anggap berjasa menghadirkan kader terbaik sebagai pemimpin saja masih suka selfie dan maksa anaknya dijagokan. Absurd.
Jadi Nasdem ini partai licik, karena ikan busuk dimulai dari kepalanya. So partai akan sama siapa pemimpinnya.
Jadi hati2 saja, karena memelihara buaya tidak selalu aman, leher kita tetap diincar kapan dia patahkan.
(Sumber: facebook Biakto)