Thursday, 23 Mar 2023
Temukan Kami di :
Ekonomi

Mendag: Indonesia Harus Atur Sendiri Harga Sawit, Jangan ‘Ngekor’ ke Malaysia

Lukman Salasi - 19/01/2023 14:31

BeritaCenter.COM – Selama ini Indonesia masih mengekor atau mengikuti harga acuan dari Malaysia dalam menentukan harga sawit. Untuk itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas memerintahkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) segera membentuk harga acuan sendiri untuk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). 

"Beberapa kali di sidang kabinet disinggung masa kita ikut dengan Malaysia yang punya sawit kita tapi kita ikut Malaysia. Yang jelek siapa ya Bappebti. Punya Bappebti tapi kok ikuti Malaysia," ujar Zulhas dalam sambutannya di Pembukaan Rapat Kerja Bappebti, di Kementerian Perdagangan, Kamis (19/1/2023).

Zulhas menargetkan harga acuan sendiri untuk CPO tersebut bisa terbentuk pada Juni 2023. Dengan begitu Indonesia juga bisa mengatur acuan harga CPO dunia juga.

"Dengan kewenangan yang dimiliki Bappebti nanti kita akan coba usahakan bertahap dari sawit," lanjutnya.

Selain komoditas CPO, Bappebti juga diminta untuk mengatur juga harga acuan untuk kopi hingga karet. Sementara saat ini harga acuan yang sudah dimiliki Indonesia sendiri baru pada komoditas timah saja.

"Dengan segala kewenangan yang dimiliki kalau bisa karet, CPO, kopi itu sudah bisa di kita. Jadi kalau memungkinkan Juni itu bisa udah bisa terpampang di layar bahwa kita punya patokan harga. Kalau dulu pagi-pagi itu di radio ada harga kopi dunia, harga lada dunia," tuturnya.

Sebagai informasi, Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia tidak memiliki harga acuan sendiri. Selama ini pelaku industri sawit dunia, termasuk Indonesia merujuk ke dua bursa utama MDEX di Malaysia dan Rotterdam di Belanda.




Berita Lainnya

Jelang Puasa, Harga Cabai dan Telur Masih Mahal

17/03/2023 23:25 - Rahman Hasibuan
Kemukakan Pendapat


BOLA