Beritacenter.COM - McDonald's bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para karyawannya. CEO McDonlad's Chirs Kempczinski mengungkap langsung hal itu melalui pesan memo kantornya, Jum'at (6/1) lalu.
"Kami akan mengevaluasi peran dan tingkat kepegawaian di beberapa bagian organisasi dan akan ada diskusi dan keputusan yang sulit di masa mendatang," kata Kempszinski dikutip dari CNN, Senin (9/1/2023).
"Inisiatif tertentu akan diprioritaskan atau dihentikan sama sekali. Ini akan membantu kami bergerak lebih cepat sebagai sebuah organisasi, sekaligus mengurangi biaya global kami dan membebaskan sumber daya untuk berinvestasi dalam pertumbuhan kami," sambungnya.
Baca juga :
McDonald's rencananya akan membicarakan lebih lanjut soal pengurangan staf itu pada 3 April mendantang. Tak hanya memangkas jumlah karyawannya, McDonald's juga berencana mempercepat pembukaan cabang baru.
Sejatinya, McDonald's cukup laris manis lantaran tingkat pemesanan makanannya melonjak tinggi saat pandemi terjadi. Hal itu terjadi karena inflasi yang membuat orang-orang mencari alternatif makanan yang lebih murah. Hanya saja, Kempszinski mengaku enggan berpuas atas pencapaian tersebut.
"Meskipun ada banyak hal yang bisa kami banggakan, kalian juga memberi tahu kami bahwa masih banyak yang bisa kami lakukan," tulis Kempczinski kepada karyawan.
Untuk itu, dia berharap McDonlad's dapat mendobrak hambatan internal dan tumbuh lebih inovatif lagi. Sementara para pekerja yang tak sejalan dengan prioritas perusahaan dapat segera dikurangi.
Kempczinski berharap, pemangkasan karyawan dapat lebih menghemat pengeluaran uang perusahaan. Hanya saja, dia tak menjelaskan detail berapa jumlah uang yang dihemat atau pun para pekerja yang bakal dikurangi.
Laporan tahunan terbaru menyebutkan, McDonalds memiliki sekitar 200 ribu staf perusahaan dan pekerja per-2021. Dimana lebih dari 75% pekerja berbasis di luar Amerika Serikat. Selain itu, lebih dari 2 juta orang bekerja di franchise McDonald's di seluruh dunia.
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpeg)