Beritacenter.COM - Truk molen dilaporkan terperosok Batu Ceper, Gambir, Jakarta Pusat, gegara melintasi sumur resapak yang rusak pada penutupnya. Ketua RT setempat, Labaron, meminta agar sumur resapan itu sebaiknya ditutup kembali. Terlebih, dia menilai sumur resapan tidak terlalu berguna di kawasan itu, lantaran tak pernah kebanjiran.
"Fungsi, nggak ada fungsi. Di sini nggak pernah banjir sebenarnya. Banjir dekat kios bensin di sana, tapi di sana sumur resapannya bagus," ujar Ketua RT 015/01, Kebon Kelapa, Gambir, Labaron, saat ditemui Senin (2/1/2023).
Baca juga :
"Pertama kali tidak ada penolakan. Cuma saya ada keluhan sebagai RT, sebaiknya ini tidak dibangun sumur resapan. Karena di sepanjang saya 50 tahun di sini, Batu Ceper ini tidak pernah banjir gede bener, tidak pernah. Jadi tidak begitu perlu sebenarnya," sambungnya.
Labaron turut menyoroti pembangunan sumur resapan di daerahnya, yang disebut malah kian memperburuk kondisi jalan di lokasi. Pasalnya, terdapat beberapa proyek yang dikerjakan di lokasi tersebut.
"Di sini karena proyeknya tumpang tindih. Dibangun resapan, sudah selesai, bangun gorong-gorong lagi, sehingga orang jalan di sumur resapan. Jadi tertimpa lah sumur resapan jalanan itu. Sedangkan gorong-gorong ini lagi perbaikan waktu itu," katanya.
Belum lagi, Labaron menyinggung soal banyaknya warga yang mengeluhkan kondisi jalan yang rusak akibat proyek pengerjaan jalan yang tumpang tindih. Menurutnya, kondisi ini justru membahayakan pengguna jalan di lokasi.
"Warga sekitar ya mengeluh soal jalanan. Rusak jalanan gitu," ucapnya.
Untuk itu, Labaron berharap agar pemerintah dapat menutup permanen sumur resapan di daerah itu, dan mengembalikan jalan seperti semula. Dia menilai, hal itu akan lebih baik ketimbang melakukan penambalan atau pernaikan pada tutup sumur resapan.
"Harapannya ditutup lagi sampe ke bawah itu, sampe bolong-bolongnya itu. Balik ke asal lagi lah, lebih kuat jalanan itu," jelasnya.
"Kan pembuatan sumur resapan bawahnya bolong. Jadi kalau ditutup, nah kekuatan tutupnya itu gak kuat. Saya takut kalau ditutup juga ga kuat," tambahnya.
Lebih lanjut, Labaron menyebut pembuatan saluran air di kawasan itu lebih efektif ketimbang sumur resapan. Dia menyebut, banyak proyek yang dibuat di daerah itu jsutru membuat fungsi satu dan lainnya menjadi tak efektif.
"Baiknya saluran air. Karena di trotoar itu sudah bagus jalan. Di kiri kanan ini ada trotoar semua, itu sudah bagus tidak ada masalah. Tapi ditambah lagi sumur resapan, ditambah lagi gorong-gorong jadi ada empat saluran itu. Jadi fungsinya nggak bener itu, cukup trotoar sudah cukup sudah bagus," pungkasnya.