Beritacenter.COM - Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, memastikan pihaknya akan melakukan pendampingan bagi warga korban gempa Cianjur, Jawa Barat. Adapun pendampingan itu akan terus dilakukan hingga warga meninggalkan tempat lokasi pengungsian.
"Kita akan dampingi mereka nggak tau nanti sampai kapan. Di Majene kami dampingi 2 tahun di Semeru kami dampingi 7 bulan. Jadi sampai mereka bisa, kemudian mereka mandiri atau mereka bisa bertempat tinggal di tempat hunian sementara," kata Risma kepada wartawan di Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe, Jalan Untung Suropati, Kabupaten Klungkung, Bali, Selasa (20/12/2022).
Baca juga :
Menurutnya, jumlah pengungsian korban Cianjur saat ini telah menurun. Adapun hal itu terlihat dari menurunnya jumlah bantuan makanan ke tempat-tempat pengungsian korban gempa Cianjur.
"Kalau dulu di awal setiap hari kami memberikan bantuan makanan yang kami siapkan dari dapur umum itu sekitar 70 ribu pernah sampai 100 ribu per hari per makan. Tapi sekarang rata-rata itu 50 ribu sampai 60 ribu per sekali makan per hari. Jadi sudah turun kemarin," ujarnya.
Untuk diketahui, status tanggap darurat bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur sebelumnya telah berakhir hari ini. Pemerintah Kabupaten Cianjur tak lagi memperpanjang status darurat bencana dan beralih ke masa transisi darurat pemulihan mulai besok.
"Fase tanggap darurat berakhir hari ini. Tidak ada perpanjangan. Sekarang masuk ke fase transisi darurat pemulihan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Fatah Rizal kepada wartawan, Selasa (20/12).
Rizal memastikan selama masa transisi pemerintah akan tetap memperhatikan korban gempa yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.
"Kita melakukan upaya penanganan bencana dan pemenuhan kebutuhan bagi korban di tenda-tenda komunal, karena pengungsian masih ada. Ini menjadi kewajiban kami untuk menata karena hunian mereka rusak terdampak gempa," kata Rizal.
Nantinya, selama masa transisi pengungsi secara bertahap nantinya juga akan diimbau untuk meninggalkan tenda-tenda pengungsian komunal dan kembali ke rumah masing-masing. Sementara untuk warga yang rumahnya rusak sedang dan berat hingga tak bisa ditinggali, Pemkab akan menyiakan tenda keluarga untuk para korban.
"Sejak jauh hari sudah diimbau untuk bertahap kembali ke rumah masing-masing. Kalau yang tidak bisa ditempati, kami sudah siapkan tenda keluarga," ucapnya.