Thursday, 23 Mar 2023
Temukan Kami di :
News

Viral Medsos! Pria Calon Ketua LPM Depok 'Si Bangor' Minta RW-RW Kembalikan Amplop

Aisyah Isyana - 01/12/2022 15:22

Beritacenter.COM - Media sosial dihebohkan dengan video viral yang menampakkan seorang pria yang meminta amplopnya di kembalikan. Pria itu adalah Tatang Jauhari yang disebut sebagai calon ketua lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) Kecamatan Sawangan, Depok.

Sebagaimana narasi dalam video, Tatang Jauhari tampak murka lantaran merasa dikhianati oleh para pemilih. Pasalnya, Tatang disebut telah menyerahkan uang Rp1 juta ke sejumlah ketua RW agar dapat memilihnya. Hanya saja, pada akhirnya Tatang akhirnya kalah dan hanya mendapat 2 suara. Alhasil, Tatang yang murka pun meminta RW-RW mengembalikan uangnya.

Tampak dalam video yang kini viral di media sosial, Tatang Jauhari yang mengenakan baju putih dan berpeci tampak memegang dua lembar amplop. Dia juga meminta para RW untuk mengembalikan amplop yang diberikannya.

"Pak RW 16 Pak F sudah mulangin amplop saya. Intinya saya ingin ketegasan hari ini, saya tidak suka orang-orang munafik. Untuk RW-RW lain, tolong serahkan amplop saya," kata Tatang dalam video viral, seperti dilihat, Rabu (30/11/2022).

Tatang bahkan mengaku bakal mendatangi para ketua RW satu persatu agar mengembalikan amplop darinya. Tatang yang menyebut dirinya 'Si Bangor' mengaku tak suka dipermaikan.

"Jika tidak, akan saya paranin satu per satu rumahnya tolong diingatkan. Nih si bangor jangan dipermainkan. Ini saya di rumah Pak RW 6 beliau tidak ada di rumah. Saya paranin satu per satu orang-orang yang munafik," ujar Tatang.

Sementara itu, Tatang yang telah ditemui di kediamannya di Kelurahan Bedahan, Sawangan, Depok, memang mengakui jika dirinya menggunakan uang agar terplih menjadi Ketua LPM Sawangan.

"Dari awal saya tidak mau pakai uang. Saya tidak pakai uang awalnya, ini pencalonan yang kedua kalinya saya. 3 tahun yang lalu saya murni," kata Tatang kepada wartawan di Sawangan, Depok, Kamis (30/11/2022).

Hanya saja, Tatang menyebut calon yang lain menggunakan uang, dan mendorong dirinya akhirnya menggunakan uang agar konsituen memilihnya. "Karena semuanya pakai uang bukan saya doang. Iya saya lakukan," imbuhnya.

Tatang mengaku memberikan uang sogokan untuk pemilih Rp1 juta per-orang. Karena saat ini telah kalah, Tatang menduga para calon lainnya memberikan uang yang lebih banyak darinya.

"Uang 1 juta ini dikhianati, berarti ada yang lebih dari angkanya itu. Begitu maksudnya," terang Tatang.




Berita Lainnya

Kemukakan Pendapat


BOLA