Thursday, 07 Dec 2023
Temukan Kami di :
News

Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ternyata Akan Dijual Rugi, Segini Harganya

Lukman Salasi - 24/11/2022 15:47

BeritaCenter.COM - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengatakan akan menjual rugi tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) selama tiga tahun pertama. Tarinya sudah ditetapkan dengan jarak terdekat Rp 125 ribu.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk jarak terdekat Rp 125 ribu dan jarak terjauh Rp 250 ribu di 3 tahun pertama operasi. Tiket itu diakui dijual dengan harga rugi.

"Tarif 3 tahun pertama Rp 250 ribu untuk tarif terjauh, tarif terdekat Rp 125.000 selama 3 tahun," kata Dwiyana dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (23/11/2022).

"Sebenarnya kalau willingness to pay itu di Rp 350 ribu di stasiun terjauh dan stasiun terpendek Rp 150 ribu, namun 3 tahun pertama kita akan di Rp 250 ribu, tentunya kita harapkan bisa lebih menarik lagi. Jual rugi selama 3 tahun tapi kan selama 50 tahun beda," ujarnya lagi.

Setelah masa operasional selama 3 tahun, tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan diberlakukan sesuai studi tentang willingness to pay, yakni harga maksimum yang bersedia dibayar pelanggan untuk suatu produk atau layanan.

"Untuk berikutnya strateginya memang sementara ini masih kembali ke studi berdasarkan willingness to pay bahwa memang dengan tarif terjauh Rp 350 ribu dan tarif terendah Rp 150 ribu," ujarnya.

Nantinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dioperasikan dengan frekuensi 68 rangkaian kereta per hari. Jam operasionalnya mulai pukul 05.30 hingga pukul 22.00 WIB.

"Kapasitas per kereta itu 601 penumpang. Satu rangkaian (terdiri dari) 8 kereta," sebutnya.

Untuk diketahui, jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki panjang 142,3 km di mana sepanjang jalur terdapat 4 stasiun pemberhentian yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar. Kecepatan operasi maksimum mencapai 350 km/jam.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan bisa operasi terbatas Juni 2023. Progres fisiknya saat ini mencapai 81,66% dan progres investasi mencapai 91,40%.




Berita Lainnya

Kemukakan Pendapat


BOLA