Beritacenter.COM - Kabupaten Cianjur Jawa Barat (Jabar) diguncang gempa magnitudo 5,6. Ratusan warga jadi korban jiwa dan kerusakan bangunan. BMKG mengungkap penyebab gempa bumi karena aktivitas sesar Cimandiri.
Kepala Puat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi berjenis dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri.
Dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). Gempa ini tidak menimbulkan tsunami.
Baca juga :
Lantas, Sesar Cimandiri itu apa?
Sesar Cimandiri adalah patahan geser aktif yang terletak di bagian barat Provinsi Jawa Barat. Sesar ini memanjang mulai dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan ratu, Kabupaten Sukabumi, lalu mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang.
Sesar ini mengalami pertemuan dengan Sesar Lembang di wilayah Padalarang dan Sesar Baribis di Subang. Sebagai sesar aktif, sesar Cimandiri bergerak dengan kecepatan geser 4-6 mm per tahun. Di Kabupaten Sukabumi, sesar ini terbagi menjadi lima segmen, yaitu segmen Cimandiri Pelabuhan Ratu-Citarik, Citarik-Cadasmalang, Ciceureum-Cirampo, Cirampo-Pehleseran dan Pegleseran-Gandasoli.
Dikutip dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Sesar Cimandiri tergolong sebagai sesar aktif, dan merupakan salah satu sumber gempa bumi yang terletak di darat (Soehaimi dkk., 2004; Kertapati, 2006; Supartoyo, 2008; Abidin dkk., 2008).
Beberapa kejadian gempa merusak telah terjadi di wilayah ini yaitu pada tahun 1900, 1962, 1969, 1973, 1975, 1977, 1982, 2000, 2006 dan 2007 (Supartoyo dan Surono, 2008). Beberapa kejadian gempa merusak tersebut diperkirakan berkaitan dengan aktivitas Sesar Cimandiri. Aktivitas gempa masa lampau dari Sesar Cimandiri belum sepenuhnya diketahui.