Beriacenter.COM - Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan, aksi salling serang pernyataan antara Politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah dengan orang-orang koalisi Perubahan merugikan partai-partai pendukung calong presiden Anies Baswedan.
"Karena dianggap oleh Fahri sebagai partai yang tidak punya ide dan gagasan," kata Ujang, Minggu, 20 November 2022.
Ujang menilai, mestinya ketika mereka membahas koalisi sudah ada lagi gimik membuka peluang untuk putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka karena Demokrat dan PKS sudah menyiapkan calonnya masing-masing.
"Ini kan tentu menyinggung Demokrat dan PKS," ujarnya.
Untuk itu Ujang menyarankan agar koalisi perubahan dapat mengurangi keinginan soal mengusungkan Gibran sebagai cawapres dari eksternal.
Baca juga:
"Karena bagaimanapun Demokrat butuh menjadi cawapres, PKS butuh menjadi cawapres, jadi suka tidak suka mereka harus mempersiapkan koalisi itu dengan ide dan gagasan yang baik, dan matang," tutupnya.
Diketahui, keributan itu bermula dari komentar politikus Partai Demokrat Andi Arief yang menuntut konsistensi NasDem untuk tidak memaksakan cawapres untuk Anies Baswedan. Melihat dinamika internal pendukung Anies tersebut, Fahri Hamzah melayangkan serangan pertamanya ke Koalisi Perubahan.
Fahri juga menyebut Koalisi Perubahan tidak punya ide. Selain itu, Fahri menyebut Koalisi Perubahan terlihat seperti menunggu bandar politik menyantuni dana.
"Pada nggak jelas sih. Kita akan mengalami hiruk pikuk ribut antarcalon karena jadwal pemilu baru mulai bulan September sementara calonnya sudah gentayangan di mana-mana," cuit Fahri Hamzah lewat akun Twiternya, Jumat (18/11/2022).