Beritacenter.COM - Jajaran Polres Garut meringkus dua pria pelaku penipuan terhadap dua warga dengan total kerugian mencapai Rp4,7 miliar. Kedua pelaku menipu warga dengan menjanjikan lolos masuk Akademi Kepolisian (Akpol) usai menyetor uang miliaran rupiah.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto menyebut kedua pelaku berinisial J dan CB warga asal Garut. Dalam menjalankan aksinya, pelaku J diketahui mencari korban yang hendak mendaftar menjadi anggota Polri dan bernegosiasi dengan para korban.
"Tersangka mengetahui jika korban ingin menjadi polisi, Akpol. Tersangka kemudian datang ke rumahnya untuk menawarkan," kata Wirdhanto kepada wartawan, Jumat (18/11/2022).
Baca juga :
J menjalankan aksi penipuannya secara sistematism dimana dia meyakinkan para korbannya dengan bersekongkol dengan rekannya CB. J menelepon pelaku CB yang disebutnya kepada korban sebagai polisi berpangkat AKP yang bertugas di Mabes Polri. Guna memuluskan anak para korban untuk jadi taruna Akapol, J dan CB meminta orangtua mereka menyetor sejumlah uang.
"Selama sekitar 1 tahun, pembayaran dicicil, total kerugian dari kedua korban mencapai Rp 4,7 miliar," ungkap Wirdhanto.
Guna meyakinkan orang tua korban, kedua calon taruna juga sempat dibawa ke Semarang guna melakukan pelatihan akademik dan psikologi. Hanya saja, sejak 2021 hingga saat ini para korban tak kunjung diterima sebagai anggota Akpol. Berangkat dari kecurigaan itu, orangtua korban kemudian melaporkan kasus ini ke Polres Garut.
Setelah melakukan penyelidikan, jajaran Satreskrim Polres Garut kemduain berhasil meringkus J dan CB beberapa waktu lalu. Dari tangan tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti seperti uang tunai, kendaraan hingga bangunan yang dibeli dari uang hasil penipuan.
"Uang hasil menipu juga digunakan untuk berjudi dan prostitusi," terang Wirdhanto.
Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, J (46) dan CB (37) terancam dijerat dengan Pasal 372 dan 378 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan. "Ancaman hukumannya 4 tahun," ucap Wirdhanto.
"Tentunya kami mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak terperdaya dan menjadi korban penipuan dengan modus akan menyukseskan masuk polisi tanpa tes," pungkas Wirdhanto