NU adalah singkatan dari Nahdlatul Ulama, kebangkitan ulama. Organisasi keagamaan dengan tipikal yang berbeda dengan organisasi atau perkumpulan lain.
Kalau organisasi guru, anggotanya semua ya guru. Organisasi advokat, isinya ya tentu pengacara semua. Perkumpulan artis, pesertanya ya pasti artis semua. Dan seterusnya.
NU beda. NU beda. Namanya memang organisasi para ulama tentu ada banyak ulama yang menjadi anggotanya. Dan Ulama yang menjadi anggotanya saja beda-beda, ada tegas, kalem, tenang dan sebagainya. Tetapi yang berbeda di NU ini isinya terdiri dari banyak profesi, marga, ras dan daerah. Yang jelas Islam semua. Mengapa bisa demikian? Sebab sejak awal Rais Akbar Hadlratusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari menegaskan dalam khutbah Qanun Asasi NU:
فَهَلُّمُوْا كُلُّكُمْ وَمَنْ تَبِعَكُمْ جَمِيْعًا مِنَ اْلفُقَرَاءِ وَاْلاَغْنِيَاءِ وَالضُّعَفَاءِ وَالاَقوِيَاءِ اِلَى هَذِهِ اْلجَمْعِيَّةِ اْلمُبَارَكَةِ اْلمَوْسُوْمَةِ بِجَمْعِيَّةِ نَهْضَةِاْلعُلَمَاءِ. وَادْخُلُوْهَا بِاْلمَحَبَّةِ وَاْلوِدَادِ وَاْلأُلْفَةِ وَاْلاِتِّحَادِ. وَاْلإِتِّصَالِ بِأَرْوَاحٍِ وَأَجْسَادٍ.
“Marilah Anda semua (Para ulama yang mengikuti 4 Madzhab) dan segenap pengikut Anda dari golongan para fakir miskin, para hartawan, rakyat jelata dan orang-orang kuat, berbondong-bondong masuk Jam’iyyah yang diberi nama “Jam’iyyah Nahdlatul Ulama” ini. Masuklah dengan penuh kecintaan, kasih sayang, rukun, bersatu dan dengan ikatan jiwa raga.”
Baca juga :
Jika Anda memvonis kyai-kyai NU keras semua, kurang tepat. Kyai-kyai NU longgar semua, juga tidak tepat. Intinya, dinamika perbedaan dalam Islam secara global bisa Anda jumpai di NU. Namun yang perlu diketahui bahwa mereka tergabung di dalamnya adalah pribadi-pribadi yang selain mencintai Islam juga sekaligus dalam saat yang bersamaan sangat mencintai NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga dalam hal berbangsa dan bernegara NU dikenal dengan jargon “NKRI Harga Mati” dan itu terlihat jelas pada sikapnya yang dengan tegas dan tanpa tedeng aling-aling menolak semua paham dan ideologi yang menentang dan bertentangan dengan ideologi Pancasila konsensus, kesepakatan bersama dari semua elemen bangsa. Karena bagi NU Pancasila merupakan “Piagam Madinah”nya Indonesia. Dengan kata lain Pancasila adalah sistem yang meniru sistem Rasulullah saw dalam mengelola sebuah negara.
Sumber : Status Facebook Moh Badi’ul Ulum