Beritacenter.COM - Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo menjadi dalang dalam kasus pembunuhan ajudannya, Brigadir J.
Pembunuhan ini sangat amat terencana dengan baik, hingga hampir nyeret 32 anggota polri dalam menutupi kasus pembuhan tersebut.
Hal tersebut mendapatkan sorotan dari pemilik Facebook Ruly Achdiat Santabrata dengan menuliskan artikel yang berjudul "Mengurai Benang Kusut Kasus FS"
Oleh : Ruly Achdiat Santabrata
Kasus Pelecehan Seksual terhadap PC dihentikan oleh Polri [12 Agustus 2022]. Sebelumnya fakta peristiwa tembak-menembak juga dinyatakan tidak pernah ada [9 Agustus 2022].
***
Itu artinya seorang Jenderal (walau kasus pelecehan seksual dilaporkan oleh PC namun diyakini atas perintah sang Jenderal) dengan jahat ngeprank seluruh rakyat Indonesia tidak sekali tapi dalam dua peristiwa.
Prank?
Merencanakan pembunuhan, membunuh, menghilangkan barang bukti lalu mengajak seluruh korps yang berada di ‘gang’ itu untuk berbohong ke seluruh rakyat Indonesia bahwa ada baku tembak dan pelecehan seksual di rumah dinas. Kelakuan yang tak ada di kurikulum Akademi Kepolisian.
Saya terperangah. Kaget dan setengah tak percaya. Mencoba menjelaskan pada diri sendiri. Koq bisa ya?
Siapa yang mengajarkan? Bandit dan Mafia? Atau seorang Staf Ahli Kapolri yang kemudian mengundurkan diri?
Bagaimana bisa proses kepangkatan dan karir di Polri meloloskan yang bersangkutan hingga memiliki pangkat dan kuasa yang begitu tinggi. Dan beberapa rumor meyakini, yang bersangkutan bisa tembus hingga Trunojoyo-1. Langkah mulusnya untungnya terhambat oleh kasus ini.
Dengan bintang dua di pundak, itu sudah tidak bisa dikatakan oknum lagi sehingga ini menjadi masalah yang sangat serius di dalam tubuh Kepolisian.
***
Namun mari tetap pelihara asa dan harapan bagi 400rb-an insan polisi yang lain.
Karena syarat menjadi negara maju, negeri harus memiliki aparat yang jujur dan professional. Polri adalah salah satunya. Maka kepercayaan terhadap Kepolisian jangan sampai hancur. Karena membangunnya musykil hanya dengan kata-kata. Taruhannya negara.
Jangan pernah berhenti berharap, masyarakat bisa membantu mengurai benang kusut ini. Kita kawal terus tanpa kompromi.
***
Saya juga mengutuk setiap upaya pemakluman terhadap borok ini. Kaget saya, masih ada yang mengajak memaklumi – mengalir di timeline saya.
Menjijikkan.
Sumber : Status Facebook Ruly Achdiat Santabrata