BeritaCenter.COM - Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan seperti sulit membayangkan wakil-wakil partai politik punya integritas dan bersih dari kasus korupsi.
Pernyataan Nawawi didasarkan pada sebuah fakta dan data yang diungkap oleh KPK. Menurutnya, sejak KPK berdiri sampai saat ini, ratusan anggota DPR hingga menteri terjerat perkara di KPK.
"Sejak pemberantasan korupsi berdiri pada 2003-2004 itu, tidak kurang dari 300 anggota parlemen Indonesia telah menjadi 'pasien' daripada KPK," kata Nawawi Pomolango di gedung ACLC KPK, Kuningan, Selasa (9/8) kemarin.
"Kemudian, ada lebih dari 20 gubernur, 140 bupati/wali kota, dan tidak kurang dari 30 orang menteri dan banyak lagi tokoh politik yang kemudian berurusan dengan KPK," tambah Nawawi.
Baca juga:
Melihat kenyataan itu, Nawawi menilai seperi sulit membayangkan anggota partai yang berintegritas dan bebas dari korupsi.
"Melihat kenyataan tersebut rasanya sulit, membayangkan wakil-wakil partai yang berintegritas dan bersih dari korupsi," sebutnya.
Menurut Nawawi, sejatinya partai politik itu berperan penting dalam sistem demokrasi di Indonesia. Partai politik dapat menghadirkan regulasi dan kebijakan yang prorakyat.
"Padahal kurang penting apa lagi sebuah partai politik ini? Bagi iklim demokrasi di negeri ini. Melalui parpol inilah lahirlah para pemimpin nasional, pemimpin daerah, hingga perwakilan rakyat di DPR-MPR. Dari partai politik inilah lahir berbagai regulasi dan kebijakan-kebijakan rakyat, dan mencerahkan masa depan bangsa," tegas Nawawi.
Kemudian Nawawi menjelaskan dampak dari korupsi. Menurutnya, dampaknya dapat menyasar ke seluruh program pembangunan nasional. Bahkan Nawawi menyebut korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa.
"Korupsi berdampak pada seluruh program pembangunan di negeri ini, mulai perbaikan mutu pendidikan hingga kesehatan yang terganggu. Kemiskinan tidak dapat diatasi, tidak berlebih jika korupsi dikatakan sebagai suatu extraordinary, kejahatan yang luar bisa," sebutnya.