BeritaCenter.COM - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut surveilans kasus cacar monyet atau monkeypox lebih mudah dari pada COVID-19. Menurutnya, cacar monyet baru bisa menular jika sudah bergejala.
Awalnya, Menkes menegaskan bawah cacar monyet di Indonesia belum ada. Dari 11 orang yang terduga cacar monyet semuanya dipastikan negatif.
"Kita sudah ada 11 suspek monkeypox karena ada bintik-bintik merah di tubuhnya tapi setelah dicek bukan monkeypox tapi cacar biasa atau varisela kita sebutnya," jelas Menkes Budi dalam keterangannya dikutip BeritaCenter, Selasa 9 Agustus 2022.
"Jadi sampai saat ini kita belum menemukan adanya monkeypox di Indonesia," sambungnya.
Baca juga:
Kemenkes RI sudah menjalin komunikasi dengan berbagai dinas kesehatan di daerah untuk memastikan surveilans cacar monyet terus dilakukan.
"Kita sudah komunikasi terus dengan dinas-dinas kesehatan mulai dari 3 juli untuk memastikan surveilansnya jalan," terangnya.
Baru kemudian, Menkes menyebut surveilans cacar monyet lebih mudah dibanding COVID-19. Hal ini disebabkan orang yang terinfeksi cacar monyet terlihat gejalanya dari adanya bintik-bintik atau lesi di tubuh, sehingga baru bisa dipastikan dapat menularkan ke orang lain setelah gejala ini muncul.
"Untuk surveilansnya lebih mudah dibandingkan COVID, jadi kalau monkeypox ini menular kalau sudah bergejala," ucapnya.
"Kalau covid susahnya surveilansnya orang yang tidak bergejala kelihatan sehat sudah bisa menularkan COVID, kalau monkeypox ini orangnya harus bergejala dulu, ada bintik-bintik baru bisa menularkan," tambahnya.
Menkes Budi menyatakan, tindakan surveilans dan kesiapan PCR untuk memeriksa cacar monyet sudah disiapkan dengan baik di Indonesia sehingga siap dalam menangani virus ini.
"Jadi untuk monkeypox ini surveilansnya jadi lebih mudah," pungkasnya.