Tuesday, 03 Oct 2023
Temukan Kami di :
Politik

PSI Kritik 5 Tahun Kepemimpinan Anies: Jakarta Tak Ada Kemajuan Hanya Kosmetik Saja

Lukman Salasi - 25/03/2022 17:30

FOKUS : PSI

BeritaCenter.COM - PSI mengkritik kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan selama 5 tahun memimpin Jakarta. PSI menilai tidak ada kemajuan dibawah kepemimpinan Anies, hanya program kosmetik saja.

Hal ini disampaikan oleh anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, William Aditya Sarana, dalam diskusi daring Evaluasi Kinerja Pemprov DKI Jakarta di Akhir Masa Jabatan Anies Baswedan dan Peta Politik Menuju Pilgub 2024, Kamis (24/3/2022).

"Evaluasi sampai 5 tahun ini bisa saya simpulkan bahwa Jakarta tidak mengalami progres yang signifikan. Bahkan bisa dikatakan hampir tidak ada progres. Yang terjadi kalau saya lihat selama kurang-lebih 5 tahun ini adalah kosmetik," katanya.

William kemudian memberikan contoh soal normalisasi Sungai Ciliwung yang tak kunjung bergulir karena pembebasan lahan tak kunjung dilakukan. Padahal normalisasi sungai merupakan program penuntasan banjir yang semestinya dijalankan pemerintah pusat bersama pemerintah daerah.

"Zamannya Pak Jokowi dan Ahok sudah mencapai 16 kilometer tapi di zamannya Pak Gub (Anies) setahu saya itu belum ada penambahan normalisasi sungai. Jadi bisa dibilang normalisasi Sungai Ciliwung mandek. Jadi tidak ada pembebasan lahan di sana. Sehingga pemerintah pusat bisa melakukan normalisasi," ujarnya.

Dia lantas menyoroti anggaran penuntasan banjir DKI senilai Rp 2 triliun. Namun, kata dia, anggaran itu malah digunakan untuk program lainnya yang tak signifikan mengatasi banjir.

"Program ini sudah didukung oleh anggaran dan disahkan oleh DPRD DKI bersama Pemprov DKI kurang lebih Rp 2 triliun selama Pak Anies menjabat. Pak Anies justru fokus kepada penuntasan banjir yang sifatnya tidak signifikan seperti gerebek lumpur ataupun sumur resapan," ucapnya.

PSI juga menyoroti pembangunan light rail transit (LRT) fase 2a yang juga mandek. Padahal, proyek ini merupakan tindak lanjut dari amanat Presiden Joko Widodo untuk menjalani integrasi transportasi.

"Di zamannya Pak Anies, pembangunan LRT fase kedua tidak kunjung dimulai. Jadi kami kembali lagi mempertanyakan gimana cara Pak Anies menuntaskan masalah kemacetan di Jakarta," imbuhnya.

Selain dua program yang dinilai 'mandek', PSI menyoroti program kerja yang tak berjalan maksimal. Di antaranya Program DP Nol Rupiah dan OKE OCE yang tak sesuai target di dalam RPJMD 2017-20222.

William lantas menyinggung soal program kosmetik yang dijalankan Anies, salah satunya mengecat atap warna-warni di sekitar flyover Tapal Kuda. William meyakini program kosmetik diupayakan demi menutupi program yang mandek.

"Kami bisa menyimpulkan tidak ada progres pembangunan Jakarta yang signifikan, hanya sifatnya kosmetik-kosmetik yang cantik untuk menyembunyikan progres yang tidak signifikan ini," tandasnya.




Berita Lainnya

Kemukakan Pendapat


BOLA