Wednesday, 04 Oct 2023
Temukan Kami di :
Peristiwa

Penjelasan BMKG soal Siklon Tropis Paddy yang Sebabkan Angin Kencang di Jakarta

Aisyah Isyana - 24/11/2021 11:58

Beritacenter.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan soal fenomena angin kencang yang terjadi di Jakarta. BMKG menyebut fenomena angin kencang itu terjadi karena pengaruh siklon tropis Paddy.

"Aliran massa udara yang cukup kuat tersebut dipicu secara tidak langsung oleh perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan sebagai dampak dari keberadaan pola tekanan rendah di sekitar Samudra Hindia selatan Jawa, termasuk adanya siklon tropis Paddy," kata Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, Rabu (24/11/2021).

BMKG mencatat, fenomena angin kencang itu trejadi di rentang pukul 18.30-19.00 WIB, Selasa (23/11). "Sesuai dengan prakiraan cuaca dan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG untuk wilayah Jakarta pada 23 November 2021 pukul 07.00 WIB dan di-update pada pukul 17.00 WIB," ujar Guswanto.

Menurutnya, kondisi angin kencang itu terjadi dibeberapa wilayah, yakni Cengkareng, Kemayoran, Halim Perdanakusuma, dan Tanjung Priok. Dia menyebut, fenomena angin kencang ini diprediksi akan berkurang dalam 24 jam, seiring melemahnya siklon tropis Paddy.

"Dari hasil analisis dinamika atmosfer, dapat diidentifikasi bahwa fenomena angin kencang tersebut terjadi karena adanya aliran massa udara yang cukup kuat dari wilayah Samudra Hindia sebelah barat Banten yang bertiup ke arah timur hingga di sekitar wilayah utara Tangerang dan Jakarta," jelas Guswanto.

BMKG Jelaskan soal Kondisi Siklon Tropis Paddy

BMKG menyebut kondisi siklon tropis Paddy saat ini terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah, dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 40 knot (74 km/jam) dan tekanan di pusat sistem pusarannya mencapai 995 mb.

Adapun siklon tropis Paddy itu terpantau bergerak relatif ke barat laut hingga barat-barat daya. Tak hanya itu, sistem siklon Paddy ini juga membentuk pola low level jet dengan kecepatan angin lebih dari 25 knot (46 km/jam) yang memanjang dari Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga selatan Jawa Barat.

"Low level jet merupakan fenomena anomali angin kencang di sekitar lapisan troposfer, yang dampaknya secara tidak langsung terjadi Selasa petang kemarin," kata Guswanto.




Berita Lainnya

Gak Ngaca, Anies Kritik PSN Titipan Kanan-Kiri

03/10/2023 19:01 - Indah Pratiwi
Kemukakan Pendapat


BOLA