Betapa santunnya Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menelepon Presiden Jokowi untuk rencana berobat kanker prostat ke luar negeri (LN). Jokowi pun merespons baik.
“Presiden Jokowi memberikan respons yang baik dan menyampaikan bahwa satu-dua anggota Tim Dokter Kepresidenan akan mendampingi dalam pengobatan tersebut,” kata Staf Pribadi SBY, Ossy Dermawan, dalam keterangannya, Selasa (2/11/2021). Saya pun membayangkan dialog mereka dalam imajinasi saya sebagai berikut:
SBY: Pak Presiden, mohon izin ingin melapor…
Jkw: Silahkan, pak. Ada apa?
SBY: Mohon izin saya akan berobat ke Luar Negeri. Kemungkinan kanker prostat
Jkw: Baik, pak SBY, laporan saya terima. Silahkan berobat, semoga lekas sembuh.
SBY: Begitu saja, pak? (SBY sempat tercenung)
Jkw: Lha, apa lagi, pak? Oh iya, saya paham. Nanti tim dokter istana juga akan ikut membantu mendampingi, nggih.
SBY: (masih terdiam)
Jkw: Sudah pak SBY? Saya masih sibuk memimpin rapat di Glasglow.
SBY: Begitu saja, pak?
Jkw: Iya, begitu saja.
SBY: Soal biaya gimana pak?
Jkw: Ya, sudah nanti dibantu ya. Silahkan hubungi saja pak Tito Karnavian. Jangan ke pak Moeldoko ya, ntar malah jambak-jambakan.. Piye, opo meneh? Enak di zaman ku to? (Jkw pun pamit dan menutup telp nya)
SBY juga turut tersenyum. Ia teringat lagi, dulu pernah mengatakan sulit menghubungi pak Jokowi. Sulit juga memberi kritik atau masukan. Makanya ia lebih senang bikin konferensi pers dan curhat kepada publik melalui media. Padahal itu hanya rekayasa saja. SBY mungkin lebih senang tidak hubungi Jokowi langsung saat ingin mengkritik ataupun saat galau. Tapi di kala sakit dan harus berobat, itu hal lain lagi.
Meski SBY mampu secara ekonomi, tapi tentu lebih berhemat jika dibiayai negara. Tabungannya kan buat modal anak nyapres. Sedang AHY sendiri (anaknya) saat ini menganggur atau tanpa penghasilan. Sehingga sulit jika ngumpulin modal sendiri. Terima kasih pak Jokowi, atas segala bentuk perhatiannya. Semoga pak SBY lebih bisa merenung, tidak sambat terus. Salam.
Sumber : Status Facebook Agung Wibawanto